Polisi Minta Warga Semarang Lebih Patuh Pada Prokes

Kombes Pol Irwan Anwar
Kombes Pol Irwan Anwar, Kapolrestabes Semarang.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM – Penutupan ruas jalan yang ada di Kota Semarang sejak pekan kemarin, tidak serta merta membuat masyarakat patuh pada protokol kesehatan. Oleh karena itu, Polrestabes Semarang mengimbau masyarakat yang tidak terlalu berkepentingan untuk tidak keluar rumah.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan beberapa ruas jalan di Kota Semarang yang ditutup pada pekan kemarin di antaranya adalah Jalan Lamper Tengah Raya, Jalan Supriyadi dan Jalan Suratmo serta Jalan Prof Sudarto atau Ngesrep. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di Mapolrestabes, Rabu (23/6).

Menurut Irwan, jajarannya bersama Dinas Perhubungan Kota Semarang juga menutup akses jalan menuju Simpang Lima dan kawasan Kota Lama mulai Senin (22/6) malam kemarin.

Irwan menjelaskan, upaya yang dilakukan dengan penutupan sejumlah ruas jalan itu untuk memutus mata rantai penularan COVID-19 dan membatasi aktivitas masyarakat di luar rumah. Namun, upaya tersebut rupanya belum mendapat dukungan penuh dari masyarakat dan warga masih sering ke luar rumah dengan aktivitas yang tidak penting.

“Perlu kami jelaskan bahwa evaluasinya adalah walaupun sudah dilakukan penutupan jalan dan sudah dilakukan pengumuman serta imbauan melalui peraturan wali kota, namun pada praktiknya operasionalnya ini minta dukungan support dari masyarakat. Perkembangannya adalah saat ini sudah ribuan warga Kota Semarang yang saat ini terdampak COVID-19. BOR sudah kurang lebih 90 persen. Walaupun pemerintah berupaya menambah terus ketersediaan BOR, namun masyarakat kami minta dukungannya untuk melakukan upaya-upaya pengetatan,” kata Irwan.

Lebih lanjut Irwan juga menyebutkan, masih ada pelaku usaha di pinggir jalan yang main kucing-kucingan dengan petugas. Meskipun sudah ditegaskan dalam peraturan wali kota bahwa kegiatan usaha dibatasi maksimal sampai pukul 20.00 WIB, namun masih banyak yang membandel.

“Kami tidak bisa memberi tindakan tegas, karena ini butuh kesadaran dari masyarakat saja. Apabila masyarakat mau tertib, Insya Allah penularan COVID-19 di wilayah kita bisa ditekan,” tandasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaBantu Samator Produksi Oksigen, PLN Jamin Listrik Tetap Aman
Artikel selanjutnyaKetika Utang Negara Melampaui Batas Rekomendasi IMF, Apa Jalan Keluarnya?