Refleksi Hari Kebangkitan Nasional 2021

Bagaimana Menghasilkan Generasi Anak Bangsa Yang Tangguh?

Hari Kebangkitan Nasional
ilustrasi/istimewa

Semarang, Idola 92.6 FM – Ketangguhan, sebagaimana karakter utama yang lain, seperti keuletan, kegigihan, kerja keras dan inovatif/ merupakan fondasi kokoh yang menopang kebesaran dan kejayaan suatu bangsa. Mungkin karena itulah, maka tema peringatan 113 tahun Hari Kebangkitan Nasional tahun 2021 ini adalah “Bangkit! Kita Bangsa yang Tangguh!”

Dalam perspektif Psikologi, untuk dapat maju dan berhasil, maka bangsa Indonesia tidak hanya memerlukan generasi yang “berwatak baik” dan kompeten saja tetapi juga perlu memiliki modal psikologis (psychological capital) atau “PsyCap” yang memungkinkannya berprestasi unggul.

Adalah Luthans, seorang psikolog bersama kawan-kawannya yang pada tahun 2007 memperkenalkan konsep PsyCap. Menurutnya, PsyCap berfungsi sebagai “mesin pendorong” agar “kompetensi” dapat bekerja dengan optimal. Ibarat mesin pompa air, kompetensi adalah kemampuan menyedot air dari dalam tanah ke penampung air. Namun agar air dapat digunakan untuk mencuci mobil atau motor, diperlukan “mesin pendorong” yang bertekanan tinggi agar efektif untuk membersihkan kotoran.

Ada empat dimensi modal psikologis yang terbukti secara empirik (dan saintifik) berpengaruh besar bagi kesuksesan// Keempatnya bisa kita singkat sebagai “H.E.R.O” (Hope, Efficacy, Resilience, Optimisme):

  1. Pertama, HOPE atau harapan, yaitu keadaan motivasi positif yang berorientasi pada tujuan sebagai jalan untuk mencapai suatu tujuan.
  2. Kedua, EFFICACY atau kepercayaan diri, yaitu kepercayaan pada kemampuan dalam dirinya sendiri.
  3. Ketiga, RESILIENCE atau mental “tahan banting”, yaitu kemampuan seseorang untuk bangkit dari keterpurukan dan tuguh bertahan dalam lingkungan bisnis yang penuh dengan masalah dan tantangan.
  4. Keempat, OPTIMISM, yaitu keyakinan individu pada masa depan yang lebih baik meskipun ada kesulitan yang sedang dialami.

Tapi, bagaimanakah cara membentuk mental Tangguh generasi bangsa? Siapa saja yang mesti berperan dalam menyiapkan, menanam, merawat dan menumbuhkan karakter unggul itu?

HERO
ilustrasi/istimewa

Menyitir pernyataan Ki Hajar Dewantara, pelopor Pendidikan Indonesia; “Setiap orang adalah guru, setiap rumah adalah sekolah”. Dengan kata lain, untuk dapat melahirkan generasi unggul yang bermental H.E.R.O seperti yang tadi digambarkan, harus dimulai dari lingkup yang kecil, yakni keluarga.

Lalu, bagaimana persisnya agar kita bisa menghasilkan generasi tangguh? Apa yang mesti dilakukan di rumah, di sekolah, di perguruan tinggi hingga masyarakat dalam menangkarkan sikap mental Tangguh, Unggul, Ulet, Pantang Menyerah dan Inovatif?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, kami nanti akan berdiskusi dengan beberapa narasumber yakni: Mia Inayati (Direktur Sekolah Alam Ar Ridho Semarang); Prof Euis Sunarti (Guru Besar Ketahanan dan Pemberdayaan Keluarga IPB); dan Letjen (Purn) Kiki Syahnakri (Ketua Umum PP TNI AD). (her/yes/ao)

Dengarkan podcast diskusinya: