OJK Dorong TPKAD di Jateng Ikut Fokus Bangkitkan Sektor UMKM di Masa Pandemi

Pelaku UMKM
Pelaku UMKM sedang mengerjakan produk kipas seni untuk dipamerkan kepada pengunjung di sebuah pusat perbelanjaan di Kota Semarang.

Semarang, Idola 92,6 FM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 3 Jawa Tengah terus berupaya mendorong kebangkitan sektor UMKM di masa pandemi, agar roda perekonomian tidak berhenti dan terus bergerak ke arah positif. Termasuk, mendorong Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) di Jateng ikut mengungkit kebangkitan sektor UMKM di masa pandemi.

Kepala OJK Kanreg 3 Jateng Aman Santosa mengatakan selama masa pandemi berlangsung, sektor UMKM terdampak cukup dalam dan yang tidak kuat bertahan harus guling tikar menutup usahanya. Pernyataan itu dikatakan Aman di sela acara halal bihalal secara virtual, kemarin.

Aman menjelaskan, berdasarkan hasil survei dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) diketahui jika 94 persen UMKM mengaku terdampak pandemi COVID-19 dari sisi ekonomi. Sedangkan survei yang dilakukan Dinas Koperasi dan UMKM Jateng juga menyebutkan, bahwa sebagian besar pelaku UMKM mengalami penurunan omzet penjualan sampai 95 persen serta pengurangan tenaga kerja sampai 77 persen.

Menurutnya, masalah utama yang dihadapi pelaku UMKM adalah pemasaran. Sedangkan masalah pembiayaan, hanya 25 persen saja.

“OJK khususnya di Jawa Tengah menganggap, bahwa akses keuangan daerah ini harus difokuskan pada upaya-upaya untuk mendukung kebangkitan UMKM tanpa melupakan yang lain. Karena, kontribusi UMKM pada PDRB Jawa Tengah ini mencapai 50 persen. Jadi, ini nendang banget kalau kita bisa segera membangkitkan UMKM,” kata Aman.

Aman lebih lanjut menjelaskan, berbagai upaya untuk membangkitkan ekonomi Jateng melalui kebangkitan pelaku UMKM terus dilakukan. Beberapa upaya yang dilakukan di antaranya mendorong business matching melalui klaster UMKM unggulan, program virtual expo dan pembiayaan murah serta gerakan belanja produk UMKM

“Semua itu kita lakukan tidak lain, agar pelaku UMKM kita bisa bangkit kembali. Pemasaran produk UMKM yang selama menjadi kendala coba dipetakan, dan beberapa langkah sudah kita tempuh. Mulai dari virtual expo, market place kita tawarkan sampai kita ikut borong produk buatan UMKM,” pungkasnya. (Bud)