Unnes Belum Ada Wacana Gelar Kuliah Tatap Muka

Kampus Unnes
Kampus Unnes.

Semarang, Idola 92,6 FM – Universitas Negeri Semarang (Unnes) belum ada rencana melakukan perkuliahan tatap muka, meskipun saat ini kasus COVID-19 cenderung terjadi penurunan. Unnes masih melakukan kuliah secara daring, dengan menggunakan berbagai aplikasi yang disepakati antara dosen dengan mahasiswa.

Kepala UPT Humas Unnes Muhammad Burhanudin mengatakan berdasarkan rekomendasi dari Satgas COVID-19 Unnes per tanggal 18 Agustus 2021, maka kegiatan perkuliahan tetap dilakukan secara daring. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di kantornya, kemarin.

Burhanudin menjelaskan, selain rekomendasi dari Satgas COVID-19 Unnes itu pihaknya juga melaksanakan instruksi gubernur Jateng dan juga instruksi wali kota Semarang berkaitan dengan kegiatan selama masa pandemi. Namun demikian, untuk menuju ke perkuliahan tatap muka pihaknya juga akan melakukan sejumlah persiapan.

Menurutnya, nanti akan dilakukan uji coba kuliah tatap muka dan menyiapkan ruang kelas sesuai standar protokol kesehatan. Termasuk, memastikan seluruh mahasiswa juga telah menjalani vaksinasi lengkap.

“Kita masih fokus pada daring di semester gasal 2021/2022 ini. Kita masih daring melalui platform Elena atau melalui zoom meeting dan juga G Meet atau platform lain yang disepakati antara dosen dengan mahasiswa. Ke depan, kita sedang menyiapkan pembelajaran luring ya, atau tatap muka. Kita akan lihat ruangan-ruangan, karena ada ketentuan juga tetep prokes,” kata Burhanudin.

Sementara itu salah satu mahasiswa, Maulia Wahyu Nur Khasanah mengaku ingin mengikuti perkuliahan tatap muka. Sebab, dirinya sejak diterima di Unnes pada tahun kemarin belum pernah merasakan duduk di kelas dan menerima materi dari dosen.

Maulia yang mengambil jurusan Kesehatan Masyarakat itu berharap, pandemi segera berakhir dan mahasiswa boleh datang ke kelas mengikuti perkuliahan tatap muka.

“Kalau yang saya inginkan sih lebih enakan offline. Kalau offline itu lebih, ilmunya dapat gitu lho. Kayak kerasa kuliahnya. Kalau online kan ya bisa ditinggal tidur, ditinggal makan atau main-main. Jadinya, lebih enak offline,” ucap Maulia.

Menurut Maulia, kuliah online lebih memberatkan mahasiswa karena harus membeli kuota internet untuk bisa mengikuti perkuliahan. (Bud)