BRI Digitalkan 421 Pasar Tradisional se-Jateng

Handaru Sakti
Regional CEO BRI Kanwil Semarang Handaru Sakti saat berbelanja produk UMKM di Pesta Rakyat Simpedes 2022 di Stadion Diponegoro Semarang, kemarin.

Semarang, Idola 92,6 FM – Sosialisasi dan edukasi penggunaan QRIS terus dilakukan Bank Indonesia, untuk mengajak masyarakat beralih tidak lagi menggunakan uang kartal saat bertransaksi. BRI Kanwil Semarang juga berupaya mendukung kegiatan tersebut, dengan menjangkau 421 pasar tradisional se-Jateng sudah menerapkan pembayaran digital memakai QRIS.

Regional CEO BRI Kanwil Semarang Handaru Sakti mengatakan program QRIS merupakan salah satu agenda yang sedang digalakkan Bank Indonesia, dalam rangka meningkatkan efisiensi transaksi dan kecepatan serta faktor keamanan. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di sela Pesta Rakyat Simpedes (PRS) di Stadion Diponegoro Semarang, Jumat (19/8).

Handaru menjelaskan, pada tahap awal pengenalan QRIS itu pihaknya akan menargetkan setiap satu BRI unit menangani satu pasar tradisional. Tercatat, di Jateng ada 421 BRI unit yang tersebar dan harus bisa diberdayakan penggunaan transaksi secara digital memakai QRIS.

Menurutnya, 421 pasar yang menjadi target itu merupakan bagian dari 1.552 pasar tradisional di Jateng.

“Jadi tahap pertama ini saya tuntaskan yang 421 pasar ini. Dan dari 421 pasar ini sudah kita eksekusi, ada 130 ribuan QRIS terpasang. Tingkat aktivasinya antara 30-40 persen yang menggunakannya,” kata Handaru.

Lebih lanjut Handaru menjelaskan, transaksi per bulannya sudah mencapai Rp53 miliar sampai Rp55 miliar. Untuk meningkatkan nilai transaksi, pihaknya juga memberikan bonus kepada masyarakat saat berbelanja di atas Rp100 ribu berkesempatan membeli paket sembako seharga Rp25 ribu tetapi cukup membayar Rp1000 saja.

“Sosialisasi terus dilakukan kepada para pedagang untuk bisa menikmati manfaat dari QRIS,” jelasnya.

Handaru menyebutkan, penggunaan QRIS juga akan memberikan keamanan bagi pedagang terhindar dari peredaran uang palsu. Bahkan, saat selesai berjualan di pasar para pedagang tidak membawa banyak uang ke rumah.

“Melalui PRS ini, kami juga mengedukasi masyarakat menggunakan QRIS. Harapannya, selama tiga hari pelaksanaan bisa menjaring 30 ribuan masyarakat,” pungkasnya. (Bud)