Cegah Penularan, Polri Gelar Vaksinasi di Candi Borobudur

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo saat berdialog dengan salah satu peserta vaksinasi di Kawasan Candi Borobudur, Jumat (18/2).

Semarang, Idola 92,6 FM – Polri kembali menggelar vaksinasi serentak yang dilakukan di 34 provinsi dengan dipusatkan di Kawasan Candi Borobudur, Jumat (18/2). Terdapat 5.107 titik gerai vaksinasi di 34 provinsi, dengan target 1.114.750 dosis dalam sehari.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan untuk dosis pertama dan kedua ditargetkan 834.474 dosis, dan 280.276 untuk dosis ketiga atau booster. Vaksin yang digunakan adalah AstraZeneca, dengan sasaran orang tua atau lansia dan anak-anak.

Kapolri menjelaskan, percepatan vaksinasi bisa dilakukan melalui gerai atau mendatangi rumah-rumah warga. Termasuk, melakukan vaksinasi di tempat-tempat keramaian masyarakat semacam pasar atau tempat pariwisata.

Menurut kapolri, akselerasi vaksinasi penting dilakukan untuk mencegah kematian terhadap kelompok lansia atau kelompok masyarakat rentan. Terutama, masyarakat yang memang belum mendapatkan suntikan vaksinasi COVID-19 lengkap.

“Kenapa kita pilih di Museum Borobudur, karena wilayah Borobudur adalah destinasi wisata dengan interaksi tinggi sehingga kita harus mendorong agar percepatan vaksinasi betul-betul bisa dilaksanakan dengan baik. Ini semua kita lakukan untuk menghadapi varian baru omicron yang saat ini terus meningkat, karena memang di wilayah Jawa Tengah sendiri terjadi peningkatan dari minggu lalu di angka sekitar dua ribuan untuk kasus harian dan di tanggal 17 Februari kemarin sudah masuk di angka empat ribu,” kata kapolri.

Lebih lanjut kapolri meminta semua pihak, agar memerhatikan perkembangan kasus COVID-19 di daerah masing-masing. Hal itu juga sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, agar semua pihak bisa melakukan akselerasi vaksinasi dan penegakan serta pendisiplinan terhadap protokol kesehatan kepada masyarakat.

“Ini semua kita lakukan, agar masyarakat bisa memiliki kekebalan imunitas yang baik untuk menghadapi omicron. Sehingga, aktivitas masyarakat tetap berjalan dan perekonomian bisa tumbuh dengan baik,” pungkasnya. (Bud)