Dishanpan Jateng Berikan Subsidi Harga Pangan Pokok Strategis

ASN Pemprov Jateng
ASN Pemprov Jateng membeli komoditas pangan dari petani.

Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah melakukan intervensi, untuk menstabilkan harga pangan pokok strategis. Salah satunya, pemberian bantuan kepada petani atau peternak saat harga anjlok.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jateng Dyah Lukisari mengatakan tidak hanya operasi pasar, pihaknya juga memfasilitasi distribusi untuk memotong rantai pasokan di pasaran. Dengan mekanisme tersebut, petani atau peternak tetap mendapatkan harga bagus dan konsumen tidak tercekik karena harga mahal. Pernyataan itu dikatakan saat dihubungi lewat sambungan telepon, kemarin.

Dyah menjelaskan, pihaknya memfasilitasi distribusi delapan pangan pokok strategis. Yakni cabai, bawang, beras, telur, gula, minyak, sayuran dan jagung serta daging sapi. Hal itu dilakukan di Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Temanggung dan di Kendal karena beberapa komoditas pangan pokok strategis mengalami kenaikan harga cukup tinggi.

Menurut Dyah, dengan upaya yang dilakukan itu tidak merugikan petani karena pembelian sesuai dengan harga berlaku di pasaran. Sedangkan konsumen, tetap mendapatkan harga yang terjangkau karena biaya distribusi telah terpangkas.

“Untuk menggerakkan bahan pangan pokok strategis sebenarnya, kami dari Januari sampai dengan sekarang di tahun 2022 itu sudah melakukan itu dan itu tidak kami kerjakan sendiri karena kami kerja sama dengan Bapanas. Badan Pangan Nasional. Misalnya jagung, karena pembelinya dari luar provinsi itu ada yang dari NTB. Baru saja bulan Juli ini kami lakukan OP cabai, kerja sama dengan CMJT, Bank Jateng dan sebagainya,” kata Dyah.

Lebih lanjut Dyah menjelaskan, pihaknya juga membantu peternak telur saat harga jatuh. Sehingga, pihaknya membantu dengan pemberian subsidi pangan lewat mendatangkan jagung dengan harga lebih murah daripada harga pasaran di Jateng.

“Sumber anggaran kami selain dari APBD, juga dari pusat. Kadang kita mengambil harga pangan pokok strategis dari luar provinsi,” pungkasnya. (Bud)