Dishub Jateng Siapkan Jalur Alternatif Bagi Pemudik Antisipasi Kepadatan di Jalur Nasional

Ilustrasi
photo/ISTIMEWA

Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Perhubungan Jawa Tengah sudah membuat rambu-rambu lalu lintas, untuk petunjuk arah jalur alternatif pemecah kepadatan di jalan nasional saat arus mudik Lebaran tahun ini. Masyarakat pemudik yang akan menghindari kemacetan di jalan nasional, bisa menggunakan jalur alternatif menuju ke daerah tujuan masing-masing.

Kepala Dinas Perhubungan Jateng Henggar Budi Anggoro mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan masing-masing kabupaten/kota dan juga aparat kepolisian, berkaitan dengan kesiapan jalur alternatif menampung pemudik melintas menghindari jalan nasional saat terjadi kepadatan ketika arus mudik Lebaran. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di kantornya, baru-baru ini.

Henggar menjelaskan, beberapa jalur alternatif yang bisa dimanfaatkan pemudik di antaranya penghubung Brebes-Purwokerto menuju Bandung-Yogyakarta di jalur tengah. Sementara penghubung Jateng-Yogyakarta dari arah selatan melalui Klaten, disarankan melintas di Kartasura dan menghindari wilayah Boyolali.

Menurutnya, Dinas Perhubungan Jateng sudah meminta petugas di masing-masing kabupaten/kota membuat posko terkait pengaturan memecah arus saat terkait kepadatan di jalan nasional dan dialihkan ke jalur alternatif. Termasuk, berkoordinasi dengan para relawan pengatur jalan untuk membantu pemudik agar tidak terjebak kemacetan lalu lintas.

“Beberapa ruas jalan dan beberapa simpang, yang memang berpotensi di situ digunakan untuk orang mencari jalan alternatif. Mengingat, dengan kondisi one way dari arah barat tentunya nanti pasti kepadatan akan terjadi di ruas jalan nasional. Yakni utamanya dari mulai Semarang sampai Pejagan, karena semua kendaraan dari timur pasti larinya ke situ. Bus-bus yang mengambil penumpang, semuanya akan lewat jalan arteri atau jalan nasional. Sekarang saja kondisinya sudah bisa kita bayangkan, ada beberapa titik yang mengalami gangguan lalu lintas adanya kemacetan,” kata Henggar.

Lebih lanjut Henggar menjelaskan, selain potensi kemacetan atau rawan kecelakaan yang telah dipetakan saat arus mudik Lebaran itu pihaknya juga mengantisipasi adanya kegiatan pasar tumpah. Baik di wilayah pantura, jalur tengah maupun selatan dan timur.

“Untuk pasar tumpah, kita akan berkoordinasi dengan Satpol PP masing-masing kabupaten/kota agar membuat kanalisasi bagi para pedagang. Kalau yang jalan nasional itu kita masih mudah melakukan penataan, tapi kalau masuk jalan kabupaten atau kota ini harus diperhatikan betul. Tapi semua sudah kita petakan, dan harapannya nanti tidak sampai menimbulkan kemacetan saat arus mudik,” pungkasnya. (Bud)