Konsumsi BBM Libur Tahun Baru Naik 16 Persen

Pemudik mengisi BBM di Rest Area 379A
Sejumlah kendaraan pemudik mengisi BBM di Rest Area 379A.

Semarang, Idola 92,6 FM – Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah mencatatkan perubahan pola konsumsi BBM selama Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, karena dipengaruhi kebijakan pemerintah terkait penghilangan cuti bersama guna mencegah penularan COVID-19. Terlihat, puncak konsumsi BBM saat libur tahun baru bergeser menjadi setelah masa liburan.

Area Manager Communication & CSR Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah Brasto Galih Nugroho mengatakan mobilitas masyarakat saat libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 berjalan lancar dan aman, sehingga berpengaruh terhadap stok dan pasokan BBM yang dibutuhkan masyarakat. Pernyataan itu dikatakan secara virtual kepada wartawan, Senin (10/1) sore.

Brasto menjelaskan, sejak 29 November 2021 sampai 10 Januari 2022 kebutuhan BBM maupun elpiji hingga avtur bisa terpenuhi dan tidak ada kendala yang mengganggu pelaksanaan kegiatan Nataru 2021-2022 di wilayah Jawa Tengah-Yogyakarta. Namun, terjadi perubahan pola konsumsi BBM di masa libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Menurutnya, puncak konsumsi BBM terjadi pada 4 Januari 2022 sebesar 14.942 Kilo Liter (KL) per hari. Kondisi tersebut mengalami kenaikan sebesar 16 persen, bila dibandingkan kondisi harian normal.

“Puncak pola konsumsi gasoil untuk satgas kali ini ada di tanggal 7 Desember 2021, dan 21 Desember 2021 dengan kenaikan 12 persen. Sementara untuk tanggal 4 Januari 2022 setelah tahun baru kenaikannya 16 persen, bila dibandingkan distribusi harian normal. Sementara di tahun-tahun sebelumnya, puncaknya ada di tanggal 24 Desember dan 29 Desember serta tanggal 5 Januari,” kata Brasto.

Lebih lanjut Brasto menjelaskan, untuk konsumsi elpiji di wilayah Jateng-DIY puncak konsumsi tertinggi terjadi H-2 Natal 2021 dan H-2 tahun baru sebesar 4.643 Metrik Ton (MT) per hari. Jumlah tersebut mengalami kenaikan 7,4 persen, bila dibanding rerata konsumsi harian normal.

“Kalau untuk konsumsi elpiji tidak ada perubahan pola konsumsi, dan masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya,” pungkasnya. (Bud)