Kredit Sektor Properti Masih Tumbuh Positif di Tengah Pemulihan Ekonomi Setelah Pandemi

Widjaja Stephen
Kepala BCA Kantor Wilayah II Widjaja Stephen memberi penjelasan tentang pertumbuhan kredit di masa pemulihan ekonomi setelah pandemi, Selasa (13/9).

Semarang, Idola 92,6 FM – Masa pemulihan ekonomi setelah pandemi langsung direspon perbankan, dengan menawarkan sejumlah kredit atau pembiayaan kepada masyarakat guna menggerakkan ekonomi sektor riil. Bahkan, BCA sebagai salah satu perbankan terbesar di Tanah Air gencar menawarkan pembiayaan kredit di sejumlah sektor dan bisa dimanfaatkan masyarakat.

Kepala BCA Kantor Wilayah II Widjaja Stephen mengatakan terjadi anomali selama masa pandemi, karena kebijakan pemerintah yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di Semarang, Selasa (13/9).

Widjaja menjelaskan, membaiknya kondisi perekonomian di dalam negeri setelah pandemi menjadi pemicu tumbuhnya sektor kredit yang ada di sejumlah perbankan. Salah satunya dengan kembali menggelar BCA Expo 2022, di Marina Convention Center Sabtu/Minggu (17-18/9).

Menurut Widjaja, pihaknya optimistis lewat BCA Expo 2022 bisa memberikan kontribusi kepada ekonomi Indonesia. Yakni melalui sektor pembiayaan properti, otomotif dan sebagainya. Hal itu sesuai dengan slogan yang ditetapkan pemerintah di peringatan HUT RI ke-77, yakni Bangkit Lebih Cepat Pulih Lebih Kuat.

Sebab, pertumbuhan kredit terjadi seluruh segmen yang dibiayai. Tujuannya, agar perekonomian Indonesia menjadi lebih kuat dan cepat lebih pulih melalui pembiayaan yang diberikan perbankan. Yakni, dengan menggerakkan sektor riil. Terutama sektor properti dan investasi lainnya.

“Untuk kondisi pertumbuhan kredit BCA secara nasional, mencapai 13,8 persen posisi per Juni 2022. Kondisi yang ada sekitar Rp675,36 triliun. Dari situ kita break down bahwa kredit konsumer terus membaik, naik 7,6 persen menjadi Rp165,5 triliun,” kata Widjaja.

Lebih lanjut Widjaja menjelaskan, untuk KPR juga mengalami pertumbuhan 28,5 persen di angka Rp101,6 triliun. Sedangkan untuk kredit kendaraan bermotor tumbuh 4,8 persen, atau berada di angka Rp43,2 triliun.

“Untuk di wilayah Jawa Tengah mengalami pertumbuhan kredit 9,73 persen,” pungkasnya. (Bud)