Mensos Siapkan Lumbung Sosial Untuk Bantuan Korban Bencana

Mak Risma
Mensos Tri Rismaharini saat memberikan keterangan kepada wartawan usai mengunjungi korban tanah longsor di Tandang Semarang, Selasa (25/1).

Semarang, Idola 92,6 FM – Mensos Tri Rismaharini mengunjungi korban terdampak bencana tanah longsor di wilayah Kelurahan Tandang Kecamatan Tembang, Selasa (25/1) sore. Dalam kunjungan ke korban bencana tanah longsor, mensos memberikan bantuan uang tunai senilai Rp15 juta kepada keluarga korban meninggal dunia.

Mensos Risma mengatakan pemerintah sudah menyiapkan anggaran atau dana, yang dipergunakan untuk memberikan santunan kepada ahli waris korban bencana alam. Bagi korban meninggal dunia mendapatkan Rp15 juta, dan korban luka menerima Rp5 juta.

Risma menjelaskan, pihaknya juga membagikan bantuan paket logistik bagi warga terdampak senilai Rp168 juta dan 33 paket sembako senilai 10 juta. Bantuan dari Kementerian Sosial berupa lumbung, bisa digunakan Dinas Sosial setempat untuk membantu warga terdampak bencana.

Menurut Risma, lumbung yang disiapkan Kementerian Sosial itu akan terus diisi dan bisa dimanfaatkan sewaktu-waktu jika terjadi bencana.

“Ini memang bantuan yang sudah disiapkan pemerintah untuk warga yang kena musibah. Kalau bantuan logistik selama ini, sering kali kami kirim dari balai dan kalau Semarang membutuhkan. Nah saat ini kita serahkan untuk semacam lumbung itu, yang sewaktu-waktu bisa digunakan oleh Dinas Sosial untuk membantu warga yang terdampak. Dan kalau itu habis, kita bisa isi lagi bahan makanan atau selimut dan kasur atau ada makanan anak-anak juga kids ware dan perlengkapannya,” kata Risma.

Lebih lanjut Risma menjelaskan, guna mengurangi risiko bencana dan menimbulkan korban jiwa kembali harus dilakukan mitigasi dan kebijakan dari pemerintah daerah setempat. Salah satunya, memetakan daerah rawan longsor saat musim hujan dan merelokasi jika kondisi tanah tidak stabil.

“Yang penting itu pemetaan harus ada, saat terjadi hujan warga bisa diingatkan. Bencana itu kan macam-macam, kayak tadi saya ke Pekalongan juga sama. Memang pas musim hujan, harus di mapping supaya tidak ada korban,” pungkasnya. (Bud)