Pengembangan EBT di Jateng Terus Dikebut

Energi Terbarukan
Ilustrasi/Istimewa

Semarang, Idola 92,6 FM – Institute fo Essention Services Reform (IESR) mendorong Jawa Tengah, untuk mengoptimalkan dan mengembangkan energi baru terbarukan. Sebagai salah satu co-chair Civil20 (C20 Indonesia), IESR menyebut jika pemanfaatan energi baru terbarukan tidak bisa dihindari.

Direktur Eksekutif IESR Febby Tumiwa mengatakan pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia tidak bisa dihindarkan, dan tidak bisa berjalan lancar tanpa komitmen dari pemerintah pusat dan daerah. Pernyataan itu dikatakan dalam acara G20 side event dan Energy Transition Working Group (ETWG) Meeting di Bali, kemarin.

Febby menjelaskan, Jateng saat ini menjadi proyek percontohan dalam pengembangan energi baru terbarukan secara nasional. Sebab, Jateng telah berkomitmen dalam pengembangan energi baru terbarukan lewat RPJMD.

Menurutnya, konsentrasi pada energi baru terbarukan ini dijadikan contoh bagi provinsi lainnya di Indonesia.

“Kita dapat tugas untuk membantu implementasi pembangunan yang rendah karbon di Jawa Tengah. Sejauh ini kalau kita lihat di Jawa Tengah untuk energi terbarukan, mereka punya target 21 persen pada tahun 2025. Nah perkembangannya cukup lumayan sebenarnya dan Jawa Tengah itu kan punya banyak potensi energi baru terbarukan dan yang paling besar adalah matahari dan ada juga panas bumi,” kata Febby.

Lebih lanjut Febby menjelaskan, saat ini memang yang sedang didorong adalah pemanfaatan PLTS atap di gedung-gedung pemerintahan. Selain itu juga bangunan-bangunan pelayanan sosial, juga didorong untuk pemanfaatan PLTS atap.

“Mungkin yang harus terus dikembangkan adalah pemanfaatan energi terbarukan yang ada di tengah masyarakat. Misal pemanfaatan air, biomasa atau gas rawa,” pungkasnya. (Bud)