Indonesia Menuju Transisi Energi, Seberapa Jauh Kesiapan Kita?

Transisi Energi
Transisi Energi. (Ilustrasi/Istimewa)

Semarang, Idola 92.6 FM – Dunia termasuk Indonesia saat ini tengah berlomba-lomba menuju masa transisi energi; dari sumber energi berbahan bakar fosil menuju energi listrik.

Dalam upaya itu, Pemerintah mewacanakan skema subsidi untuk pembelian kendaraan listrik baru mulai tahun depan. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan. Menurutnya, skema ini guna mendorong masyarakat agar membeli mobil dan motor yang ramah lingkungan. Untuk sepeda motor, pemerintah menyiapkan sebesar Rp6,5 juta per-unit mulai tahun depan.

Motor listrik yang dijual di pasaran saat ini ditawarkan pelbagai merek termasuk lokal dan pendatang baru. Sementara, merek motor raksasa seperti Honda dan Yamaha, belum main di sektor motor yang berbasis baterai.

Produsen mobil di Indonesia, ikut buka suara terkait wacana subsidi tersebut. Mereka juga meminta agar pemerintah menyiapkan skema subsidi untuk pembelian mobil listrik baru.

Dilansir dari CNN Indonesia, Bob Azam, Director Corporate and External Affairs Toyota Motor Manufacturing Indonesia menyatakan, saat ini sejumlah negara sudah menyiapkan konsep serupa untuk mempercepat penjualan mobil listrik. Namun, dia mengakui bahwa setiap negara memiliki kebijakan yang dirasa cocok dengan kondisinya masing-masing.

Produsen mobil lain di dalam negeri, Honda Prospect Motor, ikut mengomentari upaya pemberian subsidi buat pembelian mobil listrik. Perusahaan yang berjanji bakal meluncurkan mobil hybrid pada 2023 ini memilih mendukung visi pemerintah dan menyesuaikan diri.

Lantas, memasuki transisi energi sehingga ada penukaran sepeda motor seberapa jauh kesiapan kita; di bidang infrastruktur penunjang seperti station pengisian batery dan lain sebagainya? Apakah tidak perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat soal tujuan besarnya, guna menekan gas emisi agar udara kita bersih? Serta bagaimana rencana secara keseluruhan bentuk transisi energi di Indonesia?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Prof Tri Widjaja (Kepala Puslit (Pusat Penelitian) Energi Terbarukan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya), Budi Prawara (Kepala Organisasi Riset Elektronika dan Informatika (OREI) BRIN), Tata Mustaya (Kepala Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia), dan Kukuh Kumara (Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo)). (her/yes/ao)

Simak podcast diskusinya: