PGN Bersama KIS Biofuels Indonesia Akselerasi Energi Hijau

Penandatanganan kerja sama
Penandatanganan kerja sama antara PGN dengan KIS Biofuels Indonesia.

Semarang, Idola 92,6 FM – Dalam rangka transisi energi menuju energi terbarukan dan tindak lanjut terhadap kesiapan pengembangan Biomethane, PGN menyepakati kerja sama pengembangan bisnis Bio-CNG bersama KIS Biofuels Indonesia.

Kesepakatan kerja sama dilakukan dengan penandatanganan nota kesepahaman di acara SOE International Conference G20 di Nusa Dua Bali, kemarin.

CEO Subholding Gas Pertamina PGN Haryo Yunianto mengatakan pihaknya bersama KIS menyepakati pelaksanaan studi kelayakan bersama, terkait pengembangan bisnis biomethane.

Yakni mulai dari pembangunan sampai pengembangan Biomethane yang dapat dialirkan sampai ke pelanggan.

Baik dalam bentuk Bio-CNG, maupun injeksi langsung ke infrastruktur pipa gas PGN.

Haryo menjelaskan, Bio-CNG merupakan Biomethane yang dikompres melalui pengolahan limbah cair pabrik minyak kelapa sawit dan Palm Oil Mill Effluent (POME).

Limbah ini akan membahayakan lingkungan, karena menyumbang efek rumah kaca jika tidak diolah.

Menurut Haryo, jika dimanfaatkan dengan baik dapat menjadi sumber energi hijau ramah lingkungan.

Karakteristik Biomethane mirip dengan gas bumi sehingga dapat dimanfaatkan untuk kendaraan maupun pemanas dan generator listrik.

“PGN dan KIS juga sepakat untuk penjajakan investasi bersama dalam rangka pembangunan pabrik Biomethane dan fasilitas pendukung lainnya. KIS akan menyediakan informasi teknis/ komersial kepada PGN terkait dengan proses produksi Biomethane, transportasi, dan pelanggan Bio-CNG,” kata Haryo.

Lebih lanjut Haryo menjelaskan, PGN akan menyediakan informasi yang diperlukan KIS Group dalam penyusunan model investasi layak secara teknis maupun komersial.

Dengan kapabilitas KIS pada bisnis Bio-CNG, PGN berharap kerja sama dapat berjalan lancar.

Sehingga, dapat menambah produksi CNG di PGN Group dan menjaga ketahanan pasok dengan biomethane.

“Bio-CNG dapat menjadi salah satu opsi untuk pasokan dalam memenuhi kebutuhan gas bumi di wilayah Sumatera. Karakter Bio CNG yang mirip dengan gas yang dialirkan oleh PGN maka memungkinkan fleksibilitas mekanisme swap/saling tukar antar kedua jenis komoditas tersebut,” pungkasnya. (Bud)