Warga Sobokerto Ubah Enceng Gondok Jadi Sumber Energi

Mengolah enceng gondok
Warga Desa Sobokerto Kecamatan Ngemplak di Boyolali mengolah enceng gondok untuk dijadikan biogas.

Boyolali, Idola 92,6 FM – Melihat banyak enceng gondok di Waduk Cengklik di Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali, membuat Pertamina DPPU Adi Soemarmo mengajak warga setempat untuk memanfaatkannya menjadi sesuatu yang berguna. Salah satu yang dikembangkan adalah pemanfaatan enceng gondok sebagai gulma di Waduk Cengklik, dengan menjadikan sebagai sumber energi baru terbarukan (EBT).

Ketua Pokmas Ngudi Tirto Lestari Turut Raharjo luasan lahan di Waduk Cengklik yang berada di Desa Sobokerto di Kecamatan Ngemplak cukup banyak, bahkan hampir menutup luasan waduk. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di sela kegiatan wartawan Pertamina Regional Jawa Bagian Tengah, kemarin.

Turut menjelaskan, karena banyaknya enceng gondok di Waduk Cengklik itu membuat Pertamina DPPU Adi Soemarmo bergerak melalui kegiatan Social Corporate Responsibility (CSR). Yakni, menjadikan enceng gondok untuk bahan biogas.

Menurut Turut, proses pembuatannya cukup mudah. Yakni 100 kilogram enceng gondok dicampur dengan 100 liter air, kemudian dimasukkan ke wadah khusus.

Dengan sistem pembusukan enceng gondok selama 21 hari, maka akan menghasilkan gas yang bisa dipakai untuk bahan bakar memasak pengganti gas elpiji.

“Sebagai alternatif karena gas kan sekarang juga susah. Mau beli gas saja harus inden 1-2 hari di toko, baru kemudian dapat jatah 2-3 hari kemudian. Dengan adanya inovasi ini, kita harapkan per rumah bisa memanfaatkan biogas,” kata Turut.

Lebih lanjut Turut menjelaskan, kehadiran Pertamina DPPU Adi Soemarmo memberikan bantuan peralatan pembuatan instalasi biogas dari pengolahan enceng gondok.

Bantuan yang diberikan berupa mesin pencacah, timbangan dan juga pendampingan serta pelatihan kepada masyarakat.

Sementara itu Community Development Officer Pertamina DPPU Adi Soemarmo, Siti Fatonah menyatakan bahwa enceng gondok bisa menjadi penyebab sedimentasi di Waduk Cengklik.

Dampaknya, bisa membuat penurunan jumlah air di waduk.

Siti menjelaskan, karena persoalan masyarakat setempat adalah enceng gondok itu pihaknya mencoba memberikan solusi pemecahan masalahnya.

Yakni, memanfaatkan enceng gondok menjadi sumber EBT.

“Nanti kalau sudah keluar gasnya, per rumah-rumah anggota kelompok akan menggunakan biogas portabel. Nanti pengembangan-pengembangan di tahun depan akan lebih banyak lagi penerima manfaatnya yang menggunakan biogas enceng gondok ini,” ucap Siti.

Siti lebih lanjut menjelaskan, apabila biogas enceng gondok sudah berjalan dengan baik akan membantu masyarakat dalam pengurangan konsumsi gas elpiji. (Bud)