APBN 2024 Dibayangi Ketidakpastian

Bagaimana Mengantisipasi Risiko yang Bisa Membawa Tekanan Ganda terhadap Inflasi dan Fiskal?

Logo Idola

Semarang, Idola 92.6 FM – Pelaksanaan APBN terakhir Presiden Joko Widodo masih dibayangi ketidakpastian tinggi. Berbagai risiko bisa membawa tekanan ganda terhadap inflasi dan fiskal.

Dilansir Kompas (26/09), ketidakpastian ekonomi yang tinggi berpotensi membuat sejumlah asumsi dasar ekonomi makro dalam APBN 2024 meleset dari target semula. Untuk mengantisipasi ketidakpastian itu, pemerintah akan melakukan uji ketahanan terhadap APBN.

Ada sejumlah risiko yang kemungkinan menyebabkan deviasi terhadap asumsi dasar ekonomi makro dan postur APBN 2024. Berbagai risiko itu dapat membawa tekanan ganda terhadap inflasi dan daya beli serta ketahanan fiskal Negara.

Risiko pertama, pergerakan harga minyak mentah dunia yang dalam satu bulan terakhir sudah bergerak melampaui asumsi pemerintah.

Risiko kedua, tren kenaikan suku bunga oleh bank sentral negara-negara maju yang bertahan tinggi untuk waktu lebih lama (higher for longer). Baru-baru ini, bank sentral AS (The Fed) memutuskan menahan suku bunga acuannya di level 5,25-5,50 persen. Namun, The Fed melempar sinyal bahwa tren kenaikan suku bunga akan bertahan hingga beberapa waktu ke depan sampai tahun depan, berbeda dari espektasi pasar.

Lalu, ketika APBN 2024 dibayangi ketidakpastian; bagaimana mengantisipasi risiko yang bisa membawa tekanan ganda terhadap inflasi dan fiskal?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber, yakni: Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan RI, Abdurrahman dan Ekonom/ Rektor Unika Atma Jaya Jakarta, Dr Agustinus Prasetyantoko. (her/yes/ao)

Simak podcast diskusinya: