Beli Souvernir di Candi Borobudur Bisa Pakai QRIS, Begini Upaya BI Biar Pedagang Nggak Gaptek

Pedagang di Pasar Seni Borobudur
Pedagang di Pasar Seni Borobudur diajak bertransaksi menggunakan QRIS.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM – Jalan-jalan berwisata di kawasan Candi Borobudur tidak perlu takut, apabila tidak membawa uang tunai dalam jumlah banyak.

Sebab, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah sudah mengedukasi para pedagang souvernir di Candi Borobudur untuk memanfaatkan transaksi pembayaran menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Junanto Herdiawan mengatakan pihaknya mendorong penggunaan QRIS kepada pelaku UMKM di Pasar Seni Borobudur. Hal itu dikatakan di sela edukasi kepada para pedagang di pendapa Wirya Paramita Kawasan Candi Borobudur, kemarin.

Menurut Junanto, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng mendorong akselerasi penggunaan QRIS pada sekira 50 pelaku UMKM di Pasar Seni Borobudur.

Junanto menjelaskan, pembayaran digital melalui QRIS merupakan salah satu bentuk dukungan Bank Indonesia terhadap program 30 juta UMKM Go Digital 2024.

Para pelaku UMKM Pasar Seni Borobudur diharapkan bisamengoptimalkan peluang digitalisasi sistem pembayaran melalui QRIS dengan menyerukan ‘QRISnya Satu, Menangnya Banyak’.

“UMKM Kawasan Candi Borobudur memiliki potensi pembeli yang beragam dari wisatawan domestik dan mancanegara. Penyediaan QRIS akan memperluas pilihan kanal pembayaran, bahkan QRIS Antarnegara yang kini dapat digunakan wisatawan asal Thailand dan Malaysia,” kata Junanto.

Lebih lanjut Junanto menjelaskan, penggunaan QRIS untuk UMKM akan memberikan kemudahan dalam pencatatan transaksi penjualan yang dapat membantu penyusunan credit scoring UMKM di perbankan.

Selain itu, meningkatkan perlindungan data pribadi dalam bertransaksi digital menggunakan QRIS dengan cara menjaga kerahasiaan Personal Identification Number (PIN) dan selalu memastikan nama merchant QRIS sesuai dan nominal transaksi sesuai.

Salah satu pedagang di Pasar Seni Borobudur, Christi, mengaku sudah merasakan manfaat bertransaksi dengan QRIS.

Pemilik UMKM Cokelat Borobudur ini menyebutkan, sejak mengadopsi QRIS dirinya tidak terlalu pusing dengan pencatatan keuangan.

“Adopsi QRIS tersebut memberikan kemudahan dan kenyamanan transaksi, khususnya bagi wisatawan yang kehabisan uang tunai dan generasi muda yang cenderung cashless,” ucap Christi.

Christi menjelaskan, QRIS tidak hanya menjadi alternatif kanal pembayaran tapi juga kebutuhan transaksi pembayaran seiring permintaan terhadap kanal QRIS yang terus meningkat. (Bud)