BPS: Ekspor Jateng Masih Didominasi Sektor Industri Pengolahan

Kapal pengangkut peti kemas
Kapal pengangkut peti kemas saat sandar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Semarang, Idola 92,6 FM-Ekspor Jawa Tengah pada Juli 2023 kemarin, masih didominasi sektor industri pengolahan sebesar USD 817,27 juta.

BPS Jateng mencatat, sektor berikutnya yang mendorong nilai ekspor adalah sektor pertanian sebesar USD 16,34 juta dan sektor migas sebesar USD 31,43 juta serta ekspor nonmigas menyumbang 96,47 persen dari nilai total ekspor Juli 2023.

Kepala BPS Jateng Dadang Hardiwan mengatakan ekspor nonmigas pada Juli 2023 adalah Amerika Serikat sebesar USD 333,55 juta dengan market share sebesar 40,01 persen terhadap total ekspor nonmigas. Hal itu disampaikan melalui siaran pers secara daring, belum lama ini.

Menurut Dadang, negara tujuan ekspor Jateng berikutnya adalah Jepang sebesar USD 80,32 juta dengan market share 9,63 persen dan disusul Tiongkok sebesar USD 51,56 juta dengan market share 6,18 persen.

Dadang menjelaskan, untuk ekspor ke negara di kawasan ASEAN mencapai 6,58 persen atau sebesar USD 54,90 juta pada Juli 2023.

Sedang untuk ekspor ke kawasan Uni Eropa sebesar 11,77 persen atau senilai USD 98,10 juta.

“Nilai ekspor Jawa Tengah pada bulan Juli 2023 mencapai USD 865,16 kita, atau naik 0,53 persen bila dibandingkan Juni 2023 yang tercatat USD 860,63 juta. Kalau dibandingkan tahun sebelumnya secara yoy nilai ekspor Jawa Tengah mengalami penurunan sebesar 15,45 persen,” kata Dadang.

Lebih lanjut Dadang menjelaskan, untuk nilai impor Jateng mencapai USD 1.184,64 juta mengalami kenaikan sebesar 24,45 persen bila dibandingkan bulan sebelumnya sebesar USD 951,93 juta.

“Negara pengimpor terbesar di Jateng untuk komoditas nonmigas adalah Tiongkok sebesar USD 318,75 juta, kemudian diikuti Amerika Serikat sebesar USD 59,22 juta dan Vietnam sebesar USD 32,52 juta,” pungkasnya. (Bud)