Gerakan Sedekah Sampah di Sekolah Antarkan Butuk Kemisih Raih Indonesia Green Principal Award (IGPA) 2023

Butuk Kemisih, Kepala SD Muhammadiyah Sukorejo Kendal
Butuk Kemisih Kepala SD Muhammadiyah Sukorejo Kendal Jawa Tengah peraih Penghargaan Indonesia Green Principal Award (IGPA) 2023 karena menginisiasi Sedekah Sampah dan Minyak Jelantah di lingkungan sekolah. (dok Butuk)

Kendal, Idola 92.6 FM – Tak banyak sosok kepala sekolah yang selalu berpikir kreatif dan inovatif dalam mendidik peserta didiknya. Salah satunya adalah Butuk Kemisih, Kepala SD Muhammadiyah Sukorejo (Muhas) Kendal Jawa Tengah.

Berkat gerakan yang ia inisiasi di sekolahnya, ia berhasil meraih Penghargaan Indonesia Green Principal Award (IGPA) 2023 karena menginisiasi Sedekah Sampah dan Minyak Jelantah di lingkungan sekolah.

Tak tanggung-tanggung, Butuk Kemisih meraih dua penghargaan sekaligus. Yakni, Outstanding Dedicated Principal on Circular School Initiatives dan Outstanding Program Planning on Rething Circular Award.

Sampah plastik
Setiap Jumat murid SD Muhammadiyah Sukorejo Kendal membawa sampah plastik ke sekolah untuk dijual ke pengepul. Uang hasil jualan untuk pembangunan gedung sekolah dan bea siswa. (dok Butuk)

“Anak-anak diminta membawa sampah tiap hari Jumat, seperti sampah-sampah botol, kemudian diserahkan ke pengepul,”tutur Butuk kepada radio Idola, pagi (30/01) tadi. Selanjutnya uang hasil jualan sampah tersebut dimanfaatkan untuk membangun gedung sekolah dan memberi bea siswa.”Dari sampah kita menuju Jannah/surga,”tambahnya.

Meski awalnya ada guru yang tidak setuju karena takut nantinya anak didik seperti pemulung, tapi pada akhirnya semua mendukung kegiatan yang diinisiasi Butuk sejak Januari 2022. Terlebih wali murid juga memberikan lampu hijau akan kegiatan ini.

Sedekah sampah
Selain sedekah sampah, anak-anak SD Muhammadiyah Sukorejo Kendal juga melakukan sedekah minyak jelantah. Minyak tersebut kemudian diolah untuk menjadi sabun dan lilin, yang nantinya akan dibagikan kepada wali murid. (Dok Butuk)

Kini tak hanya lingkungan sekolah yang giat melakukan aktivitas tersebut, gerakan sedekah sampah juga diikuti oleh lingkungan sekitarnya. Tak hanya sampah. Butuk juga menginisiasi sedekah minyak jelantah (minyak bekas goreng).”Yang jelantah…baru proses pembuatan lilin dan sabun, nanti kalau sudah jadi dan diolah akan dibagikan ke wali murid, tapi sekarang ini prosesnya belum jadi,”kata Butuk yang terus ingin mengembangkan program ini.

Lalu apa tantangannya? Berapa uang yang didapat dari penjualan sampah ini?

Selengkapnya, apa itu gerakan Sedekah Sampah dan Minyak Jelantah di sekolah, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Butuk Kemisih, Kepala SD Muhammadiyah Sukorejo Kendal. (yes/her)

Simak podcast wawancaranya: