Jelang Pilpres 2024, Bagaimana Membendung dan Menumbuhkan Sikap Kritis Publik agar Tidak Mudah Terpengaruh Narasi Menyesatkan di Media Sosial?

Critical
Ilustrasi/Istimewa

Semarang, Idola 92.6 FM – Tiga bulan menjelang Pemilihan Presiden 2024, kelemahan para bakal calon presiden-bakal calon wakil presiden marak diumbar ke public. Kampanye negatif ini pun diprediksi bakal kian intens menyusul meningkatnya tensi kontestasi. Namun, ada sisi kelam dari kampanye negatif sehingga publik, utamanya calon pemilih, dituntut untuk cermat memilah?

Hal ini berarti, kampanye negatif menghadirkan hal positif bagi demokrasi tetapi di media sosial, bisa menjadi propaganda menyesatkan.

Lalu, bagaimana upaya membendung dan menumbuhkan sikap kritis publik agar tidak mudah terpengaruh narasi menyesatkan di media social, jelang Pilpres 2024?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber Analisis politik dari Universitas Padjadjaran Bandung, Kunto Adi Wibowo, Ph.D. (her/yes/ao)

Simak podcast diskusinya: