Membaca Dinamika di Koalisi Perubahan: Apa yang Sedang Terjadi?

Koalisi Perubahan
Photo/Istimewa

Semarang, Idola 92.6 FM – Koalisi Perubahan untuk Persatuan tengah mengalami dinamika baru di tengah hiruk pikuk persaingan menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Penyebabnya adalah salah satu partai politik yang berada di dalam koalisi itu, yakni Partai Demokrat, mendesak supaya bakal calon presiden yang mereka usung Anies Baswedan, segera mendeklarasikan siapa sosok yang dipilih sebagai bakal calon wakil presiden.

Partai Demokrat sebelumnya sepakat mengikat perjanjian dengan Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mengusung Anies sebagai bakal capres. Pihak yang pertama kali mengusung Anies sebagai bakal capres adalah Partai Nasdem. Ketiga parpol tersebut juga sudah meneken kontrak politik, untuk mendukung Anies.

Padahal, partai Nasdem yang mengusung Anies di pihak lain merupakan bagian dari koalisi pendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Sedangkan, Partai Demokrat dan PKS justru mengambil sikap sebagai oposisi. Ketiga partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan itu sempat menyatakan sepakat akan menyerahkan sepenuhnya keputusan pemilihan bakal cawapres kepada Anies.

Tetapi, beberapa hari yang lalu, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat tiba-tiba menyatakan akan mengevaluasi dukungannya ke Anies Baswedan, jika tak kunjung mengumumkan bakal cawapres pada bulan Juni ini.

Lantas, apa yang sedang terjadi? Apakah ada janji-janji yang tidak terealisasi atau ada aspirasi yang tidak terakomodasi?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber, yakni: Pengamat Politik/Dosen FISIP Universitas Indonesia, Aditya Perdana, Ph.D dan Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera. (her/yes/ao)

Simak podcast diskusinya: