Menyoroti Dinamika Koalisi Antarparpol

Kalau Koalisi Didominasi Soal Transaksi Siapa Dapat Apa, Maka Apa yang Tersisa Buat Rakyat dan Bangsa?

Anies Baswedan, Capres dari Koalisi Perubahan
Anies Baswedan, Capres dari Koalisi Perubahan. (Photo/Istimewa)

Semarang, Idola 92.6 FM – Baru-baru ini penjajakan komunikasi politik dilakukan oleh PDI Perjuangan kepada Partai Demokrat yang notabene merupakan anggota dari Koalisi Perubahan. PDI Perjuangan mengusung Ganjar Pranowo sebagai capresnya, sedangkan Koalisi perubahan mengusung Anies Baswedan sebagai capresnya.

Sebagian pihak menilai, seharusnya Koalisi Perubahan untuk Persatuan merangkul Partai Gerindra dalam menghadapi Pemilu 2024. Dalam pertarungan Pemilu 2024 mendatang, bakal calon presiden yang diusung oleh Koalisi Perubahan yakni Anies Baswedan, bukan ancaman serius bagi lawannya.

Bertemunya Koalisi Perubahan dengan Partai Gerindra pun akan memperkuat daya tawar koalisi tersebut untuk maju dalam Pemilu 2024.

Hanya saja, kalau Koalisi Partai Politik yang dibentuk hanya untuk kemudian bercerai, bukan karena persoalan program, melainkan karena persoalan “siapa dapat apa”, maka sesungguhnya Pemilu ini diselenggarakan untuk apa?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber, yakni: Akademisi/Pakar politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin. (her/yes/ao)

Simak podcast diskusinya: