Sumber Pertumbuhan Ekonomi Terbesar di Jateng Masih Ditopang Konsumsi Rumah Tangga

Ndari Surjaningsih
Ndari Surjaningsih, Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah menyebut, sumber pertumbuhan ekonomi terbesar di provinsi ini masih ditopang pada sisi pengeluaran konsumsi rumah tangga.

Selain itu juga ada investasi, dan konsumsi pemerintah.

Sementara dan sisi lapangan usaha, sumber pertumbuhan berasal dari sektor industri pengolahan dan perdagangan.

Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Ndari Surjaningsih mengatakan dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga memiliki andil terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sebesar 3,43 persen dan tumbuh sebesar 5,79 persen (yoy). Hal itu dikatakan melalui siaran pers, kemarin.

Ndari menjelaskan, pertumbuhan positif konsumsi rumah tangga sejalan dengan momentum hari besar keagamaan nasional (HBKN).

Hal itu tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terhadap kondisi ekonomi, masih berada pada level optimis (>100) sebesar 134,03, meningkat dibanding triwulan I 2023 (130,4).

“Sumber pertumbuhan PDRB Jawa Tengah juga didorong oleh kinerja investasi (andil 1,83 persen) yang tumbuh sebesar 6,74 persen (yoy). Pertumbuhan positif investasi di awal tahun ditopang oleh pembangunan Proyek Strategis Nasional, khususnya pembangunan jalan tol Jogja-Solo, tol Semarang-Demak sesi 1,” kata Ndari.

Lebih lanjut Ndari menjelaskan, di sektor investasi terdapat beberapa perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang sedang melangsungkan pembangunan di Kawasan Ekonomi Kendal (KEK) yakni berupa penambahan tenant 15,38 persen (yoy) dan Kawasan Industri Terpadu Batang yang direncanakan selesai pada 2023.

“Konsumsi pemerintah juga tumbuh positif sejalan dengan peningkatan realisasi belanja pegawai dari APBN sebesar 15,52 persen (yoy) karena pembayaran THR (Gaji ke-13) dan penambahan tunjangan kinerja,” jelasnya.

Ndari menyebut, pemulihan ekonomi Jateng diprakirakan terus berlanjut dengan didukung perbaikan dari sisi domestik.

Sementara peningkatan sisi ekspor luar negeri, diperkirakan masih terkendala moderasi perekonomian global akibat inflasi global yang masih tinggi. (Bud)