62,4 Ton Beras Cadangan Pangan Disalurkan ke Warga Jateng di Awal Tahun

Panggul Beras Bulog
Sejumlah pekerja mengangkut beras yang dibawa dari pelabuhan ke gudang beras milik Bulog.

Semarang, Idola 92,6 FM-Sebanyak 62,4 ton beras cadangan pangan disalurkan di awal tahun, kepada 8.242 Kepala Keluarga (KK).

Pemprov Jawa Tengah menyebut, bantuan pangan yang disalurkan itu guna membantu masyarakat miskin.

Pj Gubernur Nana Sudjana mengatakan sebanyak 62,4 ton beras cadangan pangan itu, dibagikan ke delapan kabupaten dalam rangka mengatasi inflasi dan menanggulangi dampak kekeringan akibat fenomena El Nino. Hal itu dikatakan di sela kegiatan di Kabupaten Brebes, belum lama ini.

Nana menjelaskan, beras bantuan yang telah disalurkan itu untuk digulirkan selama Januari 2024 didistribusikan untuk Kabupaten Klaten dan Karanganyar sebanyak tiga kali distribusi.

Kemudian ke Sragen, Rembang dan Brebes masing-masing dua kali distribusi.

Menurut Nana, tujuan pemberian bantuan tersebut antara lain untuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin dan menurunkan stunting serta mengendalikan inflasi.

“Bantuan itu untuk menjangkau masyarakat miskin, khususnya miskin ekstrem yang belum terjangkau oleh bantuan pemerintah pusat. Kami menyisir masyarakat yang benar-benar membutuhkan, mana saja kelompok yang belum mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat,” kata Nana.

Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jateng Dyah Lukisari menambahkan, bantuan yang disalurkan ke Brebes sebanyak 10 ton kepada seribu warga miskin.

Menurut Dyah, tidak hanya mendistribusikan beras cadangan pangan tapi pihaknya juga memberi fasilitas distribusi komoditas harga pangan.

Dengan mekanisme tersebut, maka harga pangan lebih murah dari harga pasaran.

“Bahkan di 2023 telah disalurkan bantuan beras sebanyak 211,9 ton untuk 40.132 penerima di 67 lokasi di Jawa tengah. Tahun 2023 lalu kami juga melakukan subsidi harga senilai Rp5,1 miliar untuk tujuh komoditas pangan,” ucap Dyah.

Lebih lanjut Dyah menjelaskan, selain beras pihaknya juga menyalurkan 17.500 bungkus mi mocaf di tiga kabupaten.

Upaya itu dilakukan, sebagai bentuk penganekaragaman pangan lokal. (Bud)