Buntut Perdagangan Anjing, Pemprov Jateng Antisipasi Penyebaran Rabies

Kepala Disnak Keswan Jateng Agus Wariyanto
Kepala Disnak Keswan Jateng Agus Wariyanto (paling kanan) saat memberi keterangan terkait kasus penyelundupan anjing.

Semarang, Idola 92,6 FM-Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Jawa Tengah berkoordinasi dengan lintas sektoral, untuk mengantisipasi potensi tersebarnya penyakit rabies.

Sebab, anjing-anjing yang dibawa itu berasal dari daerah belum terbebas penyakit tersebut.

Kepala Disnak Keswan Jateng Agus Wariyanto mengatakan ekses dari perdagangan anjing dari Jawa Barat dibawa ke wilayah Jateng, menjadi perhatian serius pihaknya hingga ke tingkat kabupaten/kota. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di kantornya, pekan kemarin.

Agus menjelaskan, secara administratif kasus tersebut sudah menyalahi aturan lalu lintas hewan.

Selain itu, ratusan anjing tersebut tidak dapat dipastikan kesehatannya karena ada dugaan surat keterangan kesehatan hewan yang dibawa palsu.

Menurut Agus, pihaknya mengumpulkan stakeholder yang terkait kasus tersebut.

“Ini komitmen kami, karena Jateng sudah bebas rabies sejak 1997. Juga perintah dari gubernur agar dijaga sekuat mungkin, supaya tidak mengganggu ketahanan wilayah,” kata Agus.

Lebih lanjut Agus menjelaskan, guna menghindari risiko penularan penyakit dari hewan maka pihaknya telah berkoordinasi dengan BBVET Wates.

Disnak Keswan Jateng, juga telah mengirim 150 dosis vaksin rabies ke shelter anjing selundupan di Kota Semarang serta menyalurkan sekira 40 liter disinfektan untuk menjaga bio security di lingkungan tersebut.

“Kami meminta agar anjing-anjing tersebut dipantau secara ketat. Baik dari sisi kesehatan ataupun asupan makanan. Di sisi lain, petugas yang menangani hewan tersebut diminta untuk menjaga kesehatan,” pungkasnya. (Bud)