Bupati/wali kota di Jateng Harus Turun ke Pasar Pastikan Pasokan Pangan Aman

Pasar murah
Pj Gubernur Jateng turun ke pasar memantau pergerakan harga komoditas menjelang bulan Ramadan.

Semarang, Idola 92,6 FM-Seluruh kepala daerah bupati/wali kota di Jawa Tengah, diimbau turun ke pasar guna memantau dan memastikan ketersediaan serta pasokan bahan pangan aman menjelang Ramadan.

Pemprov meminta setiap pemkab/Pemkot di Jateng, untuk setiap saat melakukan pemantauan dan memastikan ketersediaan pangan menjelang Ramadan.

Pj Gubernur Nana Sudjana mengatakan ada sejumlah isu yang perlu diwaspadai menjelang Ramadan, di antaranya tren kenaikan harga beras. Pernyataan itu dikatakan usai mengikuti High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jateng semester I 2024 di Hotel Tentrem, kemarin.

Nana menjelaskan, hingga 1 Maret 2024 kemarin harga beras medium di provinsi ini sebesar Rp15 ribu atau mencapai 37 persen di atas harga acuan pembeli (HAP).

Selain itu, kenaikan harga sejumlah komoditas juga terjadi akibat kenaikan permintaan.

Menurut Nana, setidaknya empat komoditas yang perlu dilakukan intervensi segera di samping beras.

Yakni cabai merah besar harganya 62,6 persen di atas HAP, dan gula pasir yang harganya 26,2 persen di atas HAP.

“Penting bagi kita untuk memastikan ketersediaan bahan pokok strategis dengan harga yang terjangkau. Kami juga berkoordinasi dengan polda untuk mengecek harga pasar, dan pemantauan untuk menghindari penimbunan pangan. Itu langkah yang kami lakukan dalam waktu dekat,” kata Nana.

Lebih lanjut Nana menjelaskan, ada enam komoditas berstatus waspada dan harus mendapat perhatian agar tidak berpengaruh terhadap daya beli masyarakat selama bulan puasa.

Yakni telur ayam ras mulai terjadi kenaikan 16 persen di atas HAP, cabai merah keriting 41 persen di atas HAP, bawang putih 23 persen di atas HAP, cabai rawit merah 35,6 persen, minyak 5,7 persen di atas HAP dan kedelai impor 22,8 persen di atas HAP.

“Posisi inflasi Jawa Tengah pada Februari 2024 secara bulanan sebesar 0,57 persen. Inflasi bulanan yang cukup tinggi disebabkan kenaikan harga beras dalam dua pekan terakhir. Sedangkan inflasi secara tahunan mencapai 2,98 persen. Kondisi inflasi menjelang Ramadan ini perlu ditekan lagi agar tidak melonjak tinggi,” pungkasnya. (Bud)