Jalur Demak-Kudus Terputus Karena Banjir, Pertamina Alihkan Distribusi BBM Lewat Jepara

SPBU yang terendam banjir
Perahu karet yang ditumpangi relawan saat melintas di depan SPBU yang terendam banjir di wilayah Kecamatan Karanganyar, Demak.

Semarang, Idola 92,6 FM-Jebolnya tanggul di Sungai Wulan di Kabupaten Demak, membuat jalur pantura Demak-Kudus terputus akibat banjir besar di wilayah Kecamatan Karanganyar.

Akibat dari terputusnya jalur pantura Demak-Kudus itu, Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah mengalihkan suplai Bahan Bakar Minyak (BBM) melalui Jepara.

General Manager Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah Aji Anom Purwasakti mengatakan akibat banjir besar di wilayah pantura Demak-Kudus karena jebolnya tanggul di Sungai Wulan, membuat dua SPBU di Kecamatan Karanganyar sementara berhenti beroperasi. Pernyataan itu dikatakan saat kegiatan kesiapan Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah selama Ramadan dan menghadapi Lebaran 2024 di Semarang, Selasa (19/3).

Menurutnya, penutupan sementara operasional SPBU di Demak guna mengantisipasi kejadian tidak diinginkan.

Khususnya terkait masalah kelistrikan, dan kualitas BBM supaya jika dijual nanti tidak merugikan konsumen.

Aji Anom menjelaskan, karena pantura Demak-Kudus terendam banjir itu suplai BBM juga dialihkan melalui Jepara.

“Dalam kondisi saat ini memang kita beberapa kali ditimpa bencana cuaca buruk, terutama banjir dan gelombang tinggi. Kami selalu cari solusi alternatifnya, karena untuk suplai kami punya banyak alternatif. Jadi untuk terminal BBM ada di Semarang dengan back up di Boyolali dan Tegal kemudian juga di Rewulu. Sehingga, jika satu terminal itu terkendala atau suplai terkendala kami segera alih suplai ke terminal lainnya,” kata Aji Anom.

Lebih lanjut Aji Anom menjelaskan, untuk di wilayah Kota Semarang juga masih ada dua SPBU yang berhenti beroperasi sementara karena banjir.

Sebelumnya, saat banjir besar terjadi membuat delapan SPBU tidak bisa beroperasi karena tergenang banjir.

“Alhamdulillah sekarang sisa dua SPBU saja yang masih belum dioperasikan, karena kami masih melihat bagaimana kelistrikannya atau produknya layak jual atau tidak,” pungkasnya. (Bud)