Menyongsong Momentum Pemilu 2024, Bagaimana Arah Perekonomian Indonesia ke Depan?

Pemilu 2024
Ilustrasi/Istimewa

Semarang, Idola 92.6 FM – Pemilihan umum biasanya berdampak positif bagi perekonomian melalui peningkatan konsumsi masyarakat dan lembaga nonprofit rumah tangga. Namun, di sisi lain, hajatan lima tahunan itu cenderung mengakibatkan penurunan investasi sehingga mendorong perlambatan ekonomi. Semakin tinggi ketidakpastian (politik), semakin besar koreksi investasi, dan semakin dalam pula risiko perlambatan ekonomi.

Hal itu diungkapkan A Prasetyantoko, Ekonom dan Pengajar di Unika Indonesia Atma Jaya Jakarta dalam opininya di harian Kompas, Selasa (16/01/2024) lalu. Menurut Prasetyantoko, Pemilu 2024 ini, khususnya pemilihan presiden, membawa ketidakpastian yang sangat tinggi. Hal itu masih ditambah dengan situasi global yang makin rumit, maka investasi diperkirakan akan merosot tahun ini sehingga pertumbuhan ekonomi di tahun pemilu ini berpotensi terkoreksi. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2024 sebesar 4,5-5,3 persen.

Kemungkinan pertumbuhan akan berada pada kisaran 4,8 – 4,9 persen. Selain punya implikasi pada siklus ekonomi jangka pendek, pemilu juga punya potensi memengaruhi situasi struktural jangka panjang. Untuk itu, diperlukan evaluasi kebijakan pembangunan selama iniserta identifikasi perbaikan kebijakan.

Lalu, menyongsong momentum Pemilu 2024; bagaimana mestinya arah perekonomian kita setelah sebelumnya menggenjot infrastruktur?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber Ekonom dan Pengajar di Unika Indonesia Atma Jaya Jakarta, Dr Agustinus Prasetyantoko. (her/yes/ao)

Simak podcast diskusinya: