Mungkinkah Memungut Pajak dari Aset Kekayaan seperti yang Berlaku di Negara-negara Skandinavia?

Ilustrasi
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92.6 FM – Kapitalisme dan sosialisme ala Finlandia menurut para pakar ekonomi adalah Jalan Terbaik buat menciptakan ekonomi yang adil. Pajak yang tinggi akan menjadi kunci keadilan.

Negara-negara di Skandinavia mempunyai pola yang sama. Tidak seperti Amerika Serikat yang anti pajak dan membiarkan gap antara yang kaya dan miskin terjadi secara ekstrem.

Kenapa pajak tinggi buat kaum ultra kaya wajib dilakukan?

Sebab, ada logika Mathew Effect. Kalau Anda kaya maka Anda akan menguasai sumber daya dengan mudah, sehingga Anda akan semakin kaya. Inilah kenapa, 1% orang mampu menguasai 90% aset ekonomi. Pajak tinggi adalah satu-satunya solusi buat menghindari extrem gap.

Pakar ekonomi Piketty berpandangan, satu-satunya cara mengatasi ‘kesenjangan’ yang ekstreem adalah dengan mengenakan pajak 1% terhadap aset kekayaan bukan terhadap penghasilan.

Contohnya: kalau aset kekayaan Bill Gates Rp 15.000 triliun, maka setiap tahun dia wajib membayar pajak 1% atau Rp 150 triliun.

Lalu, apakah ada negara yang sudah berani menerapkan pajak 1% pada aset kekayaan, bukan pada penghasilan? Ternyata belum ada!

Yang ada, malah berlomba-lomba menurunkan pajak. Padahal pajak yang rendah justru akan semakin menciptakan jurang kesenjangan yang semakin parah.

Lalu, mungkinkah mengenakan pajak 1% atas aset kekayaan? Mungkinkah memunggut pajak dari kekayaan seperti yang berlaku di negara-negara skandinavia?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber Researcher Center of Food, Energy, and Sustainable Development INDEF, Dhenny Yuartha. (her/yes/ao)

Simak podcast diskusinya:

Artikel sebelumnyaMenyoroti BPIP yang Sempat Melarang Jilbab pada Paskibraka
Artikel selanjutnyaDua Mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika Undip Raih Dua Medali Emas Lomba Makalah dan Poster Kalkulus Nasional