Ilustrasi/umsida.ac.id

Semarang, Idola 92.6 FM-Tiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan Nasional. Hari Pahlawan diperingati sebagai momentum untuk mengenang jasa para pejuang yang rela berkorban jiwa dan raga demi kemerdekaan dan masa depan negeri ini. Namun, lebih dari sekadar mengenang, Hari Pahlawan juga menjadi ajakan untuk meneladani dan melanjutkan semangat perjuangan di zaman yang sudah jauh berbeda. Bahwa perjuangan itu belumlah usai.

Tahun ini, tema nasional Hari Pahlawan adalah “Pahlawan Teladanku, Terus Bergerak, Melanjutkan Perjuangan.” Tema ini mengandung pesan penting: bahwa nilai-nilai kepahlawanan–seperti keberanian, kejujuran, tanggung jawab, kepedulian, dan semangat pantang menyerah, harus terus hidup dan diterjemahkan dalam tindakan nyata di masa kini.

Kini tantangannya berbeda. Kita tidak lagi berjuang melawan penjajahan fisik tetapi menghadapi tantangan baru seperti krisis moral, ketimpangan sosial, perubahan iklim, serta ancaman disinformasi dan apatisme generasi muda.

Lalu, bagaimana menyalakan kembali api semangat kepahlawanan agar tidak padam? Bagaimana kita bisa menjadi pahlawan di lingkungan kita sendiri–di keluarga, di komunitas, di tempat kerja dengan cara-cara sederhana tapi bermakna? Dan yang tak kalah penting, bagaimana menanamkan jiwa patriotisme dan semangat berbuat bagi sesama kepada generasi muda agar tidak terjebak dalam sikap acuh terhadap bangsa dan lingkungannya?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber: Julianto Ibrahim (Sejarawan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta) dan Audri Syahroni (Founder Muda Tani Banyumas Jawa Tengah & Tokoh Muda Inspiratif Muda30 2024). (her/yes/dav)

Simak podcast diskusinya: