Semarang, Idola 92.6 FM – Peringatan Hari Kartini mestinya tidak hanya sekadar seremonial. Justru, momen sangat penting untuk menghormati perjuangan Raden Ajeng Kartini (RA Kartini) dan seluruh perempuan di Indonesia dalam menyalakan โ€œObor Perubahanโ€ di negeri ini.

Demikian makna penting peringatan Hari Kartini yang disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tengah, Retno Sudewi, saat diwawancara radio Idola Semarang, Senin (21/04) pagi.

Menurut Retno Sudewi, RA Kartini adalah simbol keberanian di zaman dulu yang mendobrak agar perempuan tak hanya di rumah. Perempuan juga harus menyuarakan ketidakadilan terhadap perempuan. โ€œJadi, harus meyakini bahwa kemajuan bangsa tak akan tercapai tanpa kemajuan perempuan,โ€ tuturnya.

Di era saat ini, lanjut Retno, perempuan menghadapi banyak tantangan. Mulai dari pendidikan, pekerjaan, perlindungan hukum. Untuk itu, perempuan harus diberi ruang untuk mengambil keputusan sendiri. โ€œPerempuan harus diberi ruang dan berani mengambil keputusan,โ€ ujarnya.

Menurut Retno Sudewi, banyak peluang bagi perempuan di era kini terbuka luas. Namun, semua kembali pada para perempuan, hendak memanfaatkannya atau tidak. โ€œKini, tak ada lagi kata, wah, saya terlalu muda untuk bergerak. Wah, saya terlalu tua untuk bergerak. Mari, kita bareng-bareng!โ€ katanya.

Retno menambahkan, sejumlah upaya terus dilakukan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tengah dalam memberdayakan kaum perempuan. Di antaranya pemberdayaan ekonomi perempuan, perempuan melek hukum, melek media digital, melek sosial, dan lain sebagainya.

โ€œKami punya program โ€œngopi penakโ€–ngobrol topik inspiratif, perempuan, dan anak. Nah, di situ, wadah bagaimana menyuarakan aspirasi kaum perempuan,โ€ tandasnya.ย (her)