Presiden Jokowi Larang Siswa Yang Terima KIP Uangnya Untuk Beli Pulsa

Semarang, 92.6 FM-Hari ini, Presiden Joko Widodo menyerahkan 1.500 Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan seribu Program Keluarga Harapan (PKH), di SMA Negeri 1 Semarang, Senin (9/10) siang.

Presiden Joko Widodo mengatakan kepada para penerima KIP dan PKH, agar menggunakan dana yang diterima dipakai sebaik-baiknya. Sehingga, dana itu bisa bermanfaat bagi semuanya.

Menurutnya, dana bantuan yang diterima tidak disalahgunakan. Untuk PKH, setiap keluarga menerima Rp1.890.000 dan diambil dalam tiga tahap setahun. Sehingga, pada November 2017 nanti masih ada sisa uang PKH di rekening penerima sebanyak Rp390 ribu dan bisa dicairkan.

Sedangkan bagi penerima KIP, jelas Jokowi, setiap siswa sekolah dasar (SD) menerima Rp450 ribu dan Rp750 ribu bagi siswa sekolah menengah pertama (SMP). Serta, siswa SMA sederajat menerima Rp1 juta.

Khusus di Kota Semarang, penerima KIP usia SD ada 554 siswa, SMP 452 siswa dan SMK 44 siswa serta kesetaraan ada 355 siswa.

Namun, Presiden Jokowi melarang siswa penerima KIP menggunakan uang bantuan itu untuk membeli pulsa.

“Artinya diambil gak apa diambil. Pakai untuk keperluan sekolah. Uang yang ada di Kartu Indonesia Pintar dipakai untuk keperluan sekolah. Beli buku, tas, seragam sekolah. Tapi jangan untuk beli pulsa,” kata Jokowi.

Sementara, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menambahkan, di Kota Semarang akan ada tambahan penerima H baru sebanyak 47 orang di 2018 mendatang. Sedangkan untuk total anggaran bantuan sosial (bansos) yang akan disalurkan ke Jateng semula Rp5,3 triliun pada 2016, akan menjadi Rp6,2 triliun di 2018. (Bud)