Penumpang Internasional di Bandara Ahmad Yani Alami Penurunan 23 Persen

Pemeriksaan suhu tubuh
Petugas Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang melakukan pemeriksaan suhu tubuh terhadap penumpang yang turun dari pesawat, kemarin.

Semarang, Idola 92,6 FM – Angkasa Pura I Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang terus melakukan peningkatan pengawasan, terhadap pergerakan penumpang internasional maupun domestik. Hal itu dilakukan, sebagai bentuk antisipasi dari penyebaran wabah COVID-19 yang melalui Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang.

General Manager Angkasa Pura I Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Hardi Ariyanto mengatakan sesuai dengan instruksi dari pemerintah, pihaknya terus melakukan koordinasi intensif dari instansi-instansi terkait. Yakni dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Imigrasi dan Bea Cukai.

Hardi menjelaskan, pihaknya intensif melakukan pengawasan khusus di wilayah perbatasan. Yaitu di wilayah bandara, kedatangan penumpang luar negeri maupun domestik.

Baca Juga:

Namun, akibat dari wabah penyebaran virus COVID-19 dan pengetatan pengawasan kedatangan penumpang berdampak pada penurunan jumlah penumpang. Khususnya yang dari luar negeri.

“Kami meningkatkan pengawasan khusus, terutama penumpang yang dari tiga negara. Yaitu Italia, Iran dan Korea Selatan. Dari tiga negara yang dibatasi itu, kita memberikan tindakan khusus. Terpaksa kami kembalikan atau deportasi. Namun, imbasnya Januari sampai Maret ini, penumpang kita turun 23 persen. Kalau dibandingkan 2019 kemarin ada 541 ribu penumpang, sekarang hanya 449 penumpang saja. Ya kira-kira turunnya 23 persen. Padahal, target kita tahun ini ada lima juta penumpang,” kata Hardi, kemarin.

Lebih lanjut Hardi menjelaskan, pihaknya siap memberikan kesiapan yang serius tentang pencegahan virus COVID-19. Bahkan, pihaknya juga memberikan dukungan penuh kepada KKP dalam rangka memeriksa suhu tubuh penumpang dengan suhu badan di atas 38 derajat Celsius.

“Di setiap tempat di bandara, kita juga sediakan hand sanitizer yang bisa dimanfaatkan masyarakat,” pungkasnya. (Bud)