Satu Pasien Dalam Pengawasan di Solo Meninggal Dunia

Yulianto Prabowo (kiri)
Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo (kiri) menggelar jumpa pers terkait satu pasien dalam pengawasan di RSUD dr Moewardi meninggal dunia, Kamis (12/3).

Semarang, Idola 92,6 FM – Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) yang sempat masuk ruang isolasi di RSUD dr Moewardi Surakarta pada Minggu (8/3) kemarin, dinyatakan meninggal dunia Rabu (11/3). Namun, untuk hasil uji swab yang dikirim ke Litbangkes Kementerian Kesehatan belum diterima Dinas Kesehatan Jawa Tengah.

Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan tracking atau riwayat, dari PDP di RSUD dr Moewardi Solo itu. Apakah ada kontak dengan orang yang diduga terinfeksi virus COVID-19, baik dari orang pertama atau kedua dan seterusnya.

Yulianto menyebutkan, apabila hasil tracking bisa diketahui, maka akan membuka jalan bagi penyelidikan epidemiologi selanjutnya. Pihaknya juga sudah meminta kepada Dinas Kesehatan kabupaten/kota dan seluruh fasilitas kesehatan, untuk bisa melakukan penyelidikan epidemiologi untuk mencegah terus menyebarnya virus COVID-19.

Baca Juga:

“Kemarin itu ada pasien dengan pengawasan yang meninggal dunia, dan sempat dirawat di RSUD dr Moewardi Surakarta. Namun sampai sejauh ini, penyebab kematiannya adalah disebabkan karena gagal nafas karena pneumonia. Sehingga, total ada dua kematian di Jawa Tengah. Pertama di RSUP dr Kariadi Semarang, dan sekarang di RSUD dr Moewardi Solo,” kata Yulianto saat menggelar jumpa media di kantornya, Kamis (12/3) malam.

Dokter Spesialis Paru RSUD dr Moewardi, Harsini menambahkan bahwa pada saat masuk itu si pasien sudah cukup akut. Hal itu juga karena adanya penyakit penyerta dari si pasien, yaitu diabetes tidak terkontol.

“Jadi, kalau untuk dua pasien PDP kami itu, tidak ada riwayat ke luar negerinya. Cuma, dia habis pulang dari sebuah acara seminar di Bogor. Dia mengikuti seminar pada tanggal 25-28 Februari di Bogor, dan tanggal 29 Februari mulai mengalami gejala pilek dan batuk,” ujar Harsini.

Diketahui, sampai dengan saat ini di Jateng sudah ada 39 pasien yang selama dirawat di sejumlah rumah sakit. Sementara, 35 pasien di antaranya dinyatakan negatif. Sedangkan yang masih dalam perawatan ada dua pasien, satu di RSUP dr Kariadi Semarang dan satu di RSUD dr Moewardi Surakarta. (Bud)

https://www.instagram.com/p/B9o8TVKHcnH/?utm_source=ig_web_copy_link