Gubernur Ahmad Luthfi saat meninjau keberadaan enceng gondok di Danau Rawa Pening.

Semarang, Idola 92,6 FM-UNS Surakarta digandeng Pemprov Jawa Tengah, untuk memberdayakan warga sekitar Rawa Pening, Kabupaten Semarang dalam mengolah enceng gondok menjadi bio briket dan paving block.

Pemberdayaan masyarakat tersebut dilakukan, dengan memberikan pelatihan dan bantuan alat pengolahan enceng gondok menjadi bio briket dan paving block.

Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan keterlibatan Fakultas Teknik UNS Surakarta dalam memberikan pelatihan pembuatan bio briket dan paving block dianggap cukup bagus. Hal itu dikatakan saat berada di Bukit Cinta, Kabupaten Semarang, kemarin.

Sebab, hal itu merupakan bagian dari kerja sama yang dijalin pemprov bersama UNS Surakarta.

“Adanya paving block dan bio briket dari enceng gondok, ini suatu kreativitas yang patut disyukuri. Saya harap kalau bisa lebih banyak (menggunakan meterial enceng gondok) itu akan lebih bagus. Selamat kepada warga di sekitar Rawa Pening. Biar tidak pening terus, harus kita bantu. Ini bentuk upaya memberdayakan masyarakat,” kata Luthfi.

Luthfi menjelaskan, pemberdayaan masyarakat dengan memanfaatkan enceng gondok didasari data bahwa Rawa Pening telah menghadapi beberapa masalah.

Salah satunya adalah pertumbuhan enceng gondok yang cepat, karena pertumbuhan enceng gondok mencapai satu meter persegi dalam jangka waktu 21-28 hari.

“Pertumbuhan yang cepat dari enceng gondok meninggalkan permasalahan, sehingga butuh inovasi baru untuk memanfaatkan,” jelasnya.

Wakil Rektor UNS Surakarta Irwan Trinugroho menyatakan, potensi enceng gondok di Rawa Pening cukup besar untuk diolah dari gulma menjadi barang serbaguna.

Bio briket bisa menjadi bahan bakar alternatif yang dapat dikomersialisasikan untuk pemberdayaan masyarakat.

“Kalau kemudian bisa diproduksi secara massal, bisa diproduksi menjadi sumber pendapatan masyarakat di sekitar Rawa Pening,” ujar Irwan. (Bud)