Semarang, Idola 92,6 FM-Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo mencatat, ada 20 jamaah haji asal Jawa Tengah meninggal dunia selama pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci.
Para jamaah haji yang wafat berusia antara 48 tahun hingga 80 tahun, dan dimakamkan di dua lokasi.
Yakni di Baqi di Madinah, dan Soraya di Mekkah.
Kasubbag Humas PPIH Embarkasi Solo Gentur Rachma Indriadi mengatakan data tersebut diperoleh, berdasarkan sistem informasi dan komputerisasi haji terpadu (Siskohat). Hal itu dikatakan saat dihubungi melalui sambungan telepon, kemarin.
Gentur menjelaskan, dari 20 jamaah yang wafat itu terdiri dari 16 orang laki-laki dan empat orang perempuan.
Penyebab kematian didominasi penyakit bawaan seperti jantung dan paru-paru, serta penurunan imunitas akibat perbedaan cuaca ekstrem.
“Penyebabnya variatif, rata-rata karena penyakit bawaan, ada juga yang memang karena sakit jantung dan paru. Kalau rata-rata yang 15 (jemaah meninggal) awal itu memang karena demam dan sesak nafas penyebabnya,” kata Gentur.
Menurut Gentur, 19 jamaah wafat sebelum puncak haji dan satu jamaah meninggal dunia setelah prosesi puncak haji.
“Seluruh jamaah telah melalui pemeriksaan kesehatan menyeluruh, sebelum keberangkatan sebagai syarat istitha’ah atau kelayakan kesehatan untuk menunaikan ibadah haji,” jelasnya.
Lebih lanjut Gentur menjelaskan, jumlah jamaah yang wafat tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.
Pada 2024, jumlah jamaah asal Jateng yang meninggal dunia mencapai 30 orang hingga 40 orang.
“Untuk proses pemulangan jamaah, kloter pertama dari Kabupaten Purbalingga dijadwalkan tiba di Bandara Adi Soemarmo pada Jumat besok,” pungkasnya. (Bud)