Inge Ariani Safitri, pendiri Komunitas Kumpul Dongeng Surabaya.(Dok: Inge)

Surabaya, Idola 92.6 FM-Sejak tahun 2015 aktif menggerakkan kebiasaan mendongeng sebagai sarana komunikasi antara orangtua dan anak. Bersama komunitasnya, ia rutin menggelar festival dongeng yang menyasar ibu rumah tangga hingga mahasiswa sekaligus mengembangkan literasi anak difabel lewat media bahasa isyarat.

Sosok itu adalah Inge Ariani Safitri (53), pendiri Komunitas Kumpul Dongeng di Surabaya. Inge menceritakan, awalnya ia suka mendongeng untuk anak-anak. Setelah pindah dari Bandung ke Surabaya, Inge membentuk komunitas dongeng. Karena Inge yakin, anak-anak suka dengar dongeng.

“Saya yakin gak ada anak yang gak suka dengerin dongeng,”tutur Inge kepada radio Idola Semarang, pagi (07/10) tadi.

Dari sini, ia mengembalikan dongeng ke rumah. Ia bertekad menyebarkan virus mendongeng di rumah dan sekolah.

Inge Ariani Safitri, pendiri Komunitas Kumpul Dongeng Surabaya saat Bercerita Bersama Teman Tuli di Acara Festival Dongeng Surabaya tahun 2023 lalu.(Dok: Inge)

“Dongeng itu seru, kumpul dongengnya sampai sekarang. Tiap tahun, setiap tahun punya festival dongeng Surabaya. Kita itu sehari mengundang pendongeng, kayak parade dongeng,”tambah Inge antusias bercerita tentang kegiatan festival dongeng Surabaya.

Sejumlah penghargaan diraih Inge. Di antaranya penghargaan sebagai penulis terpilih Gerakan Literasi Nasional Badan Bahasa Kemendikbudristek tahun 2021 serta Anugerah Nugrajasa Dharma Pustaloka tahun 2024.

Bagi Inge yang sudah menulis 14 buku cerita anak, mendongeng itu bisa menambah keterikatan emosional antara orangtua dan anak, menambah kosa kata, dan berimajinasi.

Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Inge Ariani Safitri, pendiri Komunitas Kumpul Dongeng di Surabaya. (yes/her)

Simak podcast wawancaranya: