Semarang, Idola 92,6 FM-BNN Provinsi Jawa Tengah mencatat capaian yang baik, dalam upaya pemberantasan dan pencegahan narkotika sepanjang 2025.
Puluhan kasus berhasil diungkap, sementara jutaan warga dijangkau melalui berbagai program edukasi dan rehabilitasi.
Kepala BNNP Jateng Toton Rasyid mengatakan sepanjang 2025 pihaknya bersama aparat penegak hukum, berhasil mengungkap 40 kasus tindak pidana narkotika dengan jumlah tersangka sebanyak 43 orang. Hal itu dikatakan di sela kegiatan rilis akhir tahun di kantornya, Rabu (24/12).
“Dari hasil penindakan yang kami lakukan sepanjang tahun 2025, tercatat 40 kasus narkotika berhasil diungkap dengan 43 tersangka, terdiri dari 40 laki-laki dan tiga perempuan,” kata Toton.
Toton menjelaskan, selain penindakan, BNNP Jateng juga mengintensifkan razia terpadu di wilayah rawan peredaran narkotika.
Razia dilakukan di tempat hiburan malam, hotel hingga rumah kost sebanyak 87 kali.
“Dari pemeriksaan terhadap 2.627 orang, sebanyak 32 orang terindikasi positif narkotika dan langsung kami tindak lanjuti sesuai prosedur,” jelasnya.
Menurut Toton, dalam aspek penegakan hukum, kinerja BNNP Jateng tercermin dari pelaksanaan Tim Asesmen Terpadu (TAT) yang melampaui target.
Dari target 252 kegiatan, realisasi mencapai 647 kegiatan atau 287,5 persen dan penyelesaian berkas perkara narkotika mencapai 40 berkas dari target 23 berkas.
Sementara barang bukti narkotika yang berhasil diamankan sepanjang 2025 cukup beragam, mulai dari sabu, ganja hingga obat-obatan terlarang.
“Barang bukti yang kami amankan meliputi sabu seberat 1.845,52 gram, ganja 8.227,81 gram, 683 butir ekstasi, tembakau sintetis 33,31 gram, hampir 90 ribu butir obat-obatan terlarang, serta liquid ganja sintetis,” imbuhnya.
Lebih lanjut Toton menjelaskan, sebagai bentuk komitmen memutus mata rantai peredaran narkotika, BNNP Jateng juga melakukan pemusnahan barang bukti di antaranya sabu seberat 1.737,85 gram dan ganja sebanyak 5.812,93 gram serta ribuan butir obat-obatan terlarang.
Pada layanan rehabilitasi, BNNP Jateng mencatat capaian di atas target yang menjangkau 533 klien pasien rawat inap dari target 221 klien, sementara layanan pascarehabilitasi menjangkau 329 klien.
“Secara keseluruhan, sepanjang 2025 kami telah memberikan layanan rehabilitasi kepada 2.430 klien. Ini menunjukkan meningkatnya akses layanan rehabilitasi bagi masyarakat,” tandasnya. (Bud)














