Cik Meme Si “Kartini” Lumpia Semarang

Semarang, Idola 92.6 FM – Meilani Sugiarto, mungkin nama ini sedikit asing terdengar di telinga. Namun jika di panggil Cik Meme, nampaknya masyarakat Kota Semarang tak asing mendengar nama tersebut. Ya, wanita kelahiran 37 tahun silam tersebut dari kecil menggeluti bisnis kuliner, khususnya lumpia sebagai makanan khas Kota Semarang.

Cik Meme merupakan anak bungsu dari dua bersaudara, sejak kecil dia sudah ikut berjualan lumpia dengan kedua orang tuanya. Cik Meme tidak malu meski sering kali ikut mendorong gerobak perangkat dagangan sang milik sang ayah dimasa kecilnya. Jemari-jemari kecilnya, bahkan sudah terampil menggulung lumpia dan melayani pelanggan yang mampir ke warung milik ayah nya yang kala itu masih berjualan di Jalan Mataram.

Cik Me Me di depan Kedubes Malaysia, 20 Februari 2015.
Cik Me Me di depan Kedubes Malaysia, 20 Februari 2015.

Wanita lulusan sarjana ekonomi akutansi ini pun kini berjuang dengan sang ayah untuk terus mengenalkan lumpia sebagai warisan kuliner nusantara. Bahkan, Cik Meme yang memiliki paras cantik dan berkulit putih ini tak segan ikut berdemo di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Malaysia. Ketika itu pada tahun 2015 negeri tetangga Malaysia pernah mengklaim bahwa makanan khas Kota Semarang Lumpia diakui sebagai makanan asal negeri jiran. Cik Meme pun dengan tegas mengecam pengakuan Malaysia itu.

Cik Meme yang mengaku sejak kecil sudah bergelut meramu dan memasak Lumpia dengan bahan utamanya rebung atau bambu muda ini ikut berorasi didepan kedubes Malaysia. Dia dengan keras menyuarakan suara lantang tatkala mereka semena-mena mengklaim lumpia sebagai milik Malaysia.

Ibu rumah tangga yang telah dikaruniai putri cantik berusia empat setengah tahun ini, di tahun 2015 lalu dinobatkan sebagai peraih Kartini Award. Penghargaan itu diberikan atas dedikasinya yang konsen dan terus mengenalkan warisan kuliner Kota Semarang lumpia.

2016-04-25-1c

Lebih jauh Cik Meme mengungkapkan bahwa baginya dukungan keluarga sangatlah penting khususnya sang ayah. Dari sang ayah, Cik Meme belajar mengolah Lumpia hingga menemukan cita rasa yang pas seperti saat ini. Naluri hatinya yang menggiringnya untuk terus bergelut membuat lumpia dan akan terus mempromosikan kuliner Kota Semarang khususnya Lumpia agar nanti bisa dikenal diseluruh Indonesia bahkan Dunia.

Tuturnya, Impiannya hanya satu, yakni sangat ingin mengenalkan Lumpia di kancah dunia dan bisa menarik wisatawan datang ke Kota Semarang sehingga wisatawan dapat menikmati rasa lumpia khas Kota Semarang. Meskipun lumpia dapat ditemukan di kota-kota lain, namun menurutnya, lumpia generasi pertama adalah lumpia buatan sang kakek. Sang kakek lah yang menciptakan olahan lumpia bercita-rasa gurih yang kini sudah memiliki beberapa varian rasa. (Widdy W/Diaz Abidin/Heri CS)