Antisipasi Lonjakan Permintaan BBM di Jalan Darurat Batang-Gringsing, Pertamina Siapkan 200 Operator Untuk Layani Pemudik

Batang, 92.6 FM-Mengantisipasi lonjakan pemudik yang melintas di jalan darurat Batang-Gringsing, PT Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) IV sudah melakukan langkah strategis. Termasuk, jika permintaan akan bahan bakar minyak (BBM) meningkat menjelang Lebaran.

General Manager PT Pertamina MOR IV Ibnu Chouldum mengatakan, jalan darurat Brebes–Gringsing yang dibuka sebagai jalur alternatif pemudik tahun ini telah dilewati ribuan pemudik. Sejak Mei 2017 kemarin, Pertamina telah berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait untuk persiapan mudik Lebaran tahun ini.

Ibnu menjelaskan, terkait dengan belum tersedianya fasilitas penunjang layaknya jalan tol, pihaknya menyediakan KiosK Pertamax dan Mobile Fuel Dispencer sebagai pengganti SPBU. Fasilitas yang disediakan di jalan darurat Batang-Gringsing itu, diharapkan bisa melayani dan memenuhi kebutuhan pemudik mendapatkan BBM.

Bahkan, lanjut Ibnu, 200 operator dikerahkan untuk melayani pemudik mendapatkan BBM. Karena, prediksinya akan terjadi peningkatan jumlah pemudik yang melintas mulai Jumat (23/6) malam sampai Sabtu (24/6) besok.

GM Pertamina MOR IV Ibnu Chouldum memberikan bingkisan kepada salah satu operator SPBU yang bertugas di kalan darurat Batang-Gringsing.

“Ada 200 operator Pertamina yang ekstra siap melayani pemudik di KiosK dan Mobile Fuel Dispencer selama mudik tahun ini. Mereka merupakan operator-operator SPBU, sehingga pelayanan yang kami berikan adalah standar Pertamina,” kata Ibnu dikutip dari rilis yang diterima Radio.

Lebih lanjut Ibnu menjelaskan, pihaknya akan mengerahkan seluruh dukungan dan tenaga yang ada selama arus mudik dan balik Lebaran tahun ini. “Kami all out memastikan pasokan BBM tahun ini aman selama mudik,” ujarnya.

Selain menyiapkan petugas operator yang melayani para pemudik mengisi BBM di KiosK, Pertamina juga sudah menyiapkan tim khusus. Sehingga, apabila kondisi darurat terjadi kemacetan luar biasa, maka suplai BBM akan dilalukan menggunakan motor suplai BBM.

“Motor Suplai BBM ini sifatnya emergency juga. Jadi, apabila terlihat adanya kemacetan panjang di area tol maupun reguler, barulah kami akan beroperasi. Ini bukan layanan antar,” tegas Ibnu. (Bud)