Bank Mandiri Siapkan Spanduk di 3 Kabupaten Di Jateng Tidak Layani Pencairan Voucher M1 UN Swissindo

Semarang, 92.6 FM-Beberapa orang yang mengaku memiliki voucher M1 dari UN Swissindo di Kabupaten Pati, akan mendatangi Bank Mandiri cabang Pati untuk mengambil uang di bank pelat merah itu. Selain di Kabupaten Pati, juga ada aksi serupa di wilayah Solo Raya dan Wonogiri.

Regional CEO Bank Mandiri Regional VII Maqin U Norhadi mengatakan pihaknya tidak pernah bekerjasama dengan organisasi atau kelompok orang yang mengatasnamakan UN Swissindo. Terkait dengan voucher M1 itu, pihaknya tidak bertanggungjawab dengan pencairan dana voucher M1 tersebut. Karena, Bank Mandiri tidak mengenal organisasi UN Swissindo dan pemegang voucher M1 bukan merupakan nasabah atau produk yang dikeluarkan Bank Mandiri.

Oleh karena itu, beberapa cabang Mandiri di wilayah Jawa Tengah yang mendapat aduan dari masyarakat memasang spanduk berisi pengumuman tentang pencairan voucher M1 UN Swissindo tersebut. Sebab, Bank Mandiri tidak pernah mencairkan dana yang akan dijanjikan UN Swissindo.

“Mereka yang katanya punya voucher M1 itu akan mencairkan dana di Bank Mandiri. Kami merasa tidak pernah kerja sama dengan UN Swissindo, jadi setiap cabang dipasang spanduk pengumuman itu,” kata Maqin.

Diwartakan sebelumnya, UN Swissindo menyebut dirinya merupakan salah satu lembaga dunia yang mengklaim telah melepaskan hak keuangannya di Bank Indonesia dan enam bank terkemuka, di antaranya Bank Mandiri senilai kurang lebih US$6,1 triliun. Dana itu disebutkan, untuk membebaskan utang rakyat Indonesia sejak 4 Februari 2016.

Modus yang digunakan UN Swissindo, memberikan informasi palsu kepada masyarakat untuk tidak membayar utang ke perbankan dan perusahaan pembiayaan. Sehingga, masyarakat yang memegang voucher M1 dengan pembelian kurang lebih Rp250 ribu per sertifikat itu tidak perlu membayar utang ke perbankan dan perusahaan pembiayaan. (Bud)

Artikel sebelumnyaOJK Jawa Tengah Minta Masyarakat Tak Percayai Voucher M1 Dari UN Swissindo
Artikel selanjutnyaDinKes: Masyarakat Tak Perlu Takut Dan Ragu Anaknya Diimunisasi MR