Dinakertans Minta Pengusaha Garmen Jalin Komunikasi Apabila Butuh Pekerja

Ikuti Kami di Google News

Semarang, 92.6 FM-Kebutuhan tenaga kerja di sektor garmen atau industri tekstil di Jawa Tengah cukup tinggi. Hanya saja, persoalan yang terjadi lapangan, banyak pengusaha garmen kesultan mendapatkan tenaga kerja.

Padahal, setiap Dinas Tenaga Kerja di kabupaten/kota di Jawa Tengah memiliki bursa kerja online yang memajang kebutuhan tenaga kerja. Salah satunya untuk industri garmen.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Tengah Wika Bintang mengatakan, seharusnya para pengusaha garmen itu bisa menjalin kerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja setempat terkait kebutuhan tenaga kerja garmen. Harapannya, para pengusaha garmen yang membutuhkan tenaga kerja bisa diarahkan mengambil tenaga kerja sesuai kebutuhan.

Di samping itu, jelas Wika, pihaknya juga telah menjalin kerja sama dengan Garmindo atau lembaga sertifikasi profesi untuk garmen. Sehingga, tenaga kerja yang dibutuhkan benar-benar sesuai kebutuhan para pengusaha.

“Di Jawa Tengah itu kan banyak SMK yang khusus menjahit, kita juga ada balai pelatihan menjahit. Jadi, kalau soal kebutuhan tenaga kerja pasti akan kami penuhi kalau ada komunikasi,” kata Wika, kemarin.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Semarang Agung Wahono menambahkan, di Jawa Tenngah memerlukan banyak tenaga kerja terampil di sektor garmen. Namun, dari total kebutuhan tenaga kerja di sektor garmen itu baru mampu terpenuhi 60 persennya saja. (Bud)