Siasati Pasar, Industri Garmen Buat Produk Fast Fashion

Industri Garmen
Sejumlah pekerja di industri garmen sedang menyelesaikan pekerjaan produk yang akan diekspor.

Semarang, Idola 92,6 FM – Sejumlah industri garmen yang ada di Tanah Air, mulai melirik produk fast fashion guna menyiasati pasar untuk mengurangi persaingan produk di luar negeri.

Saat ini, fast fashion permintaannya sedang tinggi di wilayah Eropa dan Amerika sehingga pabrik garmen di Jawa Tengah meningkatkan produktivitas ekspor.

Ketua Apindo Kota Semarang Dedi Mulyadi Ali mengatakan selain di kawasan Eropa dan Amerika, permintaan fast fashion juga mulai meningkat di Afrika dan Timur Tengah. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantornya di Kawasan Industri Wijayakusuma, baru-baru ini.

Dedi menjelaskan, sejumlah produk fast fashion terus mengalami perubahan yang cepat dan mengikuti keinginan pasar.

Oleh karena itu, banyak produk baru yang lebih casual diproduksi untuk bisa bersaing di pasar luar negeri.

Menurutnya, potensi di negara Timur Tengah cukup besar dan pangsa pasarnya cukup menjanjikan karena produk fast fashion cukup diminati.

Dengan produktivitas fast fashion ini, maka untuk pakaian basic juga sudah mulai berkurang.

“Generasi Z ini, jadi modelnya mengikuti. Modelnya fast fashion yang cepat berganti. Kalau modelnya abadi atau basic itu agak abadi itu. Pasarnya ya ada tapi ya gitu-gitu aja, jadi kita ganti yang fast fashion yang ganti-ganti model,” kata Dedi.

Lebih lanjut Dedi menjelaskan, fast fashion sebenarnya juga memiliki tantangan berat karena perubahannya cukup cepat hanya 4-6 bulan saja.

Namun demikian, pihaknya berintegrasi dan mengganti mesin produksi dengan robot dengan tidak ada pengurangan tenaga kerja.

“Fast fashion ini biasanya hadir dengan tren baru dengan jumlah terbatas yang membuat konsumen didorong untuk secepatnya membeli produk baru tersebut. Biasanya dari fashion show atau memang dipakai oleh selebriti sehingga membuat model disukai,” pungkasnya. (Bud)