Pabrikan Garmen Kembangkan Inovasi di Tengah Pandemi

Sandang Asia Maju Abadi
Sejumlah karyawan PT Sandang Asia Maju Abadi bekerja untuk menyelesaikan pesanan calon pembeli.

Semarang, Idola 92,6 FM – Perusahaan garmen yang ada di Jawa Tengah terus mengembangkan inovasi dan teknologinya, agar mampu bertahan di tengah gempuran pandemi COVID-19. Terutama, untuk pasar-pasar garmen yang masih dibutuhkan dan tidak mengalami penurunan.

General Manager PT Sandang Asia Maju Abadi Dedi Mulyadi mengatakan pada masa pandemi COVID-19 memang diakui memiliki dampak luar biasa terhadap perusahaan, dan harus mengurangi jam kerja karyawan mulai September 2019 hingga Januari 2020. Pernyataan itu dikatakan Dedi saat ditemui di kantornya, belum lama ini.

Dedi menjelaskan, karena dampak pandemi COVID-19 yang cukup luar biasa itu maka pihaknya berinovasi pada produk garmen. Terutama, untuk produk garmen yang pasar luar negeri masih terbuka lebar dan peminatnya cukup tinggi.

Menurut Dedi, salah satu produk yang dikembangkan itu di antaranya adalah baju kasual atau rumahan.

“Membuat produk-produk yang kasual. Kita akhirnya bikin produk yang kasual. Marketnya juga agak bagus dan pasarnya impor. Pasar yang masih stabil sih yang kasual dan underwear. Itu masih bagus. Sekarang ini orang berbicara ke inovasi dan teknologi, karena dengan adanya COVID-19 orang terpengaruh dengan kesulitan . Jadi, sekarang berinovasi ke teknologinya untuk membuat produk-produk yang high end tapi harganya enggak tinggi,” kata Dedi.

Lebih lanjut Dedi menjelaskan, saat ini pihaknya masih berproses dengan mesin-mesin baru untuk mendukung produk-produk kasual berkualitas tetapi harga jual tidak mahal. Saat ini masih 30 persen mesin produksi yang dimiliki, dan akan terus ditambah.

“Sekarang kami siapkan SDM-nya untuk yang di pabrik, orang lokal. Kalau karyawan kan pegang mesin itu tentu produksinya belum maksimal, jadi masih butuh orang asing yang ahlinya,” pungkasnya. (Bud)