Rengkuh Banyu Mahandaru, Sang Peduli Lingkungan dengan Kreasi Produk Kemasan Pelepah Pinang

Rengkuh Banyu Mahandaru
Rengkuh Banyu Mahandaru, sang peduli lingkungan dengan membuat kemasan pelepah pinang yang diberi nama “Plepah".(Foto; Rengkuh)

Jakarta, Idola 92.6 FM – Sosok satu ini dikenal sebagai sang peduli lingkungan dengan membuat produk kemasan pelepah pinang yang diberi nama “Plepah”. Ia mendapat inspirasi penggunaan piring dan mangkuk kecil dari dedaunan tanaman endemik dikeringkan saat berkunjung di Jaipur India. Tak butuh waktu lama, ketika balik ke Indonesia, ia mendirikan “Plepah,” perusahaan rintisan yang memproduksi piring dan mangkuk dari pelepah pinang.

Sosok itu adalah Rengkuh Banyu Mahandaru. Atas apa yang dilakukan, pemuda kelahiran Garut, 26 Juli 1991 itu, meraih penghargaan SATU Indonesia Awards 2023 Kategori Kelompok. Kepada radio Idola, Rengkuh bercerita mulai merintis perusahaan “Plepah” pada 2018. Produk tempat makanan dari pelepah pinang tersebut, mendapat respon baik dari konsumen. Meski konsumen masih terbatas di beberapa kota seperti Jakarta dan Bali, tapi produk “Plepah” juga sudah diekspor.

Rengkuh Banyu Mahandaru
Proses penyucian plepah pinang di pusat produksi Plepah Indonesia di Jalan Raya Bogor Km 47, BRIN KST Soekarno, Cibinong, Bogor, Jawa Barat. (Photo/Rengkuh)

Rengkuh menjelaskan, untuk bahan baku pelepah pinang, dirinya mengambil dari Sumatera.”Pelepah itu sendiri adalah limbahnya…bisa jatuh sendiri sebulan 2 kali,”tutur Rengkuh kepada radio Idola, pagi (17/04) tadi.

Sejak didirikan tahun 2018, perusahan Plepah beroperasi di tiga lokasi. Yakni Cibinong, Sumatera Selatan dan Jambi dengan melibatkan sekitar 20 karyawan.

Proses Produksi
Proses pencetakan tempat makan yang terbuat dari plepah pinang di pusat produksi Plepah Indonesia di Jalan Raya Bogor Km 47, BRIN KST Soekarno, Cibinong, Bogor, Jawa Barat. (Photo/Rengkuh)

Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Rengkuh Banyu Mahandaru, sang peduli lingkungan dengan membuat produk kemasan pelepah pinang yang diberi nama “Plepah.” (yes/her)

Simak podcast wawancaranya: