Gubernur: Dikaji Dulu Sistem Ganjil Genap, Kalau Sudah Siap Silakan Diterapkan

Semarang, 92.6 FM-Sistem nomor polisi ganjil genap yang akan diterapkan saat arus mudik Lebaran nanti, masih menimbulkan perdebatan. Tidak terkecuali Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Menurutnya, sistem nomor polisi ganjil genap harus dikaji lagi lebih mendalam. Sehingga, kajiannya bisa tuntas sebelum diterapkan saat arus mudik Lebaran nanti.

Ganjar menyatakan, kajian mengenai sistem nomor polisi ganjil genap kendaraan di jalan tol perlu melibatkan sejumlah pihak terkait. Mulai dari Kementerian Perhubungan dan Korps Lalu Lintas Mabes Polri. Di samping itu, selain melibatkan sejumlah pihak, perlu juga dilakukan simulasi di lapangan tentang sistem nomor polisi ganjil genap di jalan tol, mulai Jakarta sampai masuk wilayah Jawa Tengah.

“Saya pesen, kajiannya tuntas dulu, apakah bisa cukup efektif atau tidak untuk dilaksanakan. Dicoba simulasinya lebih banyak atau lebih sedikit, mengganggu atau tdak. Harus dilihat juga, berapa yang genap dan berapa yang ganjil melintas,” kata Ganjar.

Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, bila penerapan sistem ganjil genap saat uji coba menimbulkan persoalan, maka harus ditinjau ulang.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sri Puryono menambahkan, dirinya sampai saat ini belum mengetahui mekanisme penerapan nomor polisi ganjil genap. Namun, dari informasi yang didapat, penerapan sistem ganjil genap justru yang menolak dari instansi Jasa Marga. Sebab, penerapan sistem itu justru membuat pendapatan Jasa Marga mengalami penurunan.

Oleh karena itu, jelas sekda, jika memang belum ada kesiapan, maka sistem nomor polisi ganjil genap yang melalui ruas jalan tol Jakarta masuk wilayah Jawa Tengah ditunda.

“Saya sudah dengar informasi itu, tapi belum tahu mekanisme. Yang saya dengar, Jasa Marga menolak dengan alasan berkaitan dengan pendapatan mereka,” ujarnya.

Diketahui, pada Lebaran 2016 kemarin, jumlah pemudik yang masuk ke Jawa Tengah mencapai 6,47 juta jiwa. Sedangkan untuk arus mudik Lebaran tahun ini, diperkirakan jumlahnya akan meningkatkan menjadi 8,14 juta jiwa.

Para pemudik didominasi pengendara sepeda motor, kemudian disusul mobil pribadi. Untuk sepeda motor, diperkirakan mencapai 6,07 juta jiwa atau naik 18,18 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan untuk mobil, sebanyak 3,48 juta jiwa naik 13,92 persen dari Lebaran sebelumnya. (Bud)