Kiosk BBM Pertamina Cegah Penjualan Dengan Harga Tak Wajar

Semarang, 92.6 FM-Puncak arus balik Lebaran yang dimulai pada 1-2 Juli 2017, akan memicu peningkatan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di masyarakat. Terutama, di jalur-jalur yang merupakan rute arus balik Lebaran, baik pantura maupun jalur selatan dan jalan tol darurat Brebes-Gringsing.

Sehingga, PT Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) IV sudah menyiapkan fasilitas pengisian BBM di jalur balik Lebaran. Fasilitas yang disediakan adalah Kios Kemasan, Mobile Dispenser (SPBU Bergerak) dan Motor Suplai BBM.

Area Manager Communication and Relations PT Pertamina (Persero) MOR IV Andar Titi Lestari mengatakan, pihaknya Pertamina menjamin pasokan BBM di SPBU aman. Bahkan, optimalisasi berupa 28 SPBU Kantong juga telah disiagakan di beberapa titik yang dekat diprediksi terjadi kemacetan saat arus balik di wilayah Jawa Tengah dan DIY.

Bahkan, jelas Andar, harga jual KiosK, Mobile Fuel Dispenser dan Motor Suplai BBM sama dengan harga di SPBU. Sehingga, tidak akan merugikan masyarakat yang ingin membeli BBM, meski tidak di SPBU.

“Tahun kemarin itu kan ada kejadian pemudik membeli BBM dengan harga tidak wajar, saat terjadi kemacetan parah di Brexit. Dengan hadirnya Kiosk dan Mobile Dispenser, masyarakat tidak perlu ragu karena harganya sama dengan di SPBU,” kata Andar dikutip dari rilis yang diterima Radio Idola.

Menurutnya, di Jawa Tengah dan DIY memiliki 784 SPBU yang siap melayani konsumen dalam pemenuhan kebutuhan BBM. Namun, selama Lebaran tahun ini pihaknya menambah fasilitas berupa 74 motor suplai BBM yang mulai beroperasi pada 1 Juli 2017. Masih ditambah Mobile Fuel Dispenser di empat titik di tol darurat Brebes-Gringsing. “Kalau Kios Kemasan Pertamax, Pertamina Dex dan Dexlite tersebar di jalur reguler maupun jalur tol dan tol darurat,” jelas Andar.

Lebih lanjut Andar menjelaskan, realiasi BBM harian selama satuan tugas (satgas) pada H+5 Lebaran untuk Premium naik sebesar 12 persen dari rerata harian normal. Yakni dari 3.063 Kilo Liter (KL) menjadi 3.440 KL per hari. Sedangkan untuk Pertamax, realisasinya juga mengalami kenaikan dari rerata normal harian sebesar 80 persen. Dari 2.516 KL per hari menjadi 4.523 KL per hari.

“Realiasi Pertalite juga naik dari rerata normalnya sebesar 62 persen, dari 5.824 KL per hari menjadi 9.440 KL per hari. Yang Pertamax Turbo juga naik dari rerata normalnya sebesar 198 persen, dari 43 KL per hari menjadi 128 KL per hari,” jelasnya.

Kondisi yang sama, lanjut Andar, juga terjadi pada BBM jenis Pertalite. Realiasi rerata harian naik 35 persen dibanding rerata normal harian. Yakni dari 5.824 KL menjadi 7.849 KL. Sementara rerata realiasi harian Pertamax Turbo juga naik sebesar 47 persen jika dibanding rerata normal harian, dari 43 KL menjadi 63 KL.

“Yang gasoil, yaitu Solar, Pertamina Dex dan Dexlite ada kecenderungan turun selama masa satgas hingga H+5 Lebaran ini. Rerata realiasi gasoil harian selama satgas sampai H+5 Lebaran turun 16 persen dibanding rerata normal harian. Semula 5.145 KL menjadi 4.330 KL,” pungkasnya. (Bud)