Merevitalisasi Pancasila Sebagai Falsafah Berbangsa Yang Mewujud Nyata Dalam Gerakan

Semarang, Idola 92.6 FM – Pada 1 Juni, kita peringati sebagai hari lahir Pancasila. Pancasila sebagai cara pandang berbangsa dan tuntunan bernegara belum sepenuhnya menjadi etos bangsa Indonesia. Pancasila biasanya hanya muncul dalam wacana publik saat ada masalah bangsa. Padahal, Pancasila harus menjadi napas dan basis rasionalisasi semua kebijakan.

Merujuk pada harian Kompas Senin (29/5) lalu, setelah reformasi, Pancasila bahkan cenderung jarang dibicarakan di ruang publik, bahkan juga di ruang parlemen ataupun dalam proses pengambilan kebijakan publik. Selain muncul saat dibutuhkan sebagai resep penyembuh berbagai persoalan bangsa, wacana Pancasila biasanya juga hanya muncul di ruang publik pada peringatan hari kebangsaan seperti Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni. Dampaknya, terjadi pendangkalan penghayatan Pancasila dalam kehidupan berbangsa. Banyak elit politik dan pemerintah yang tidak mewacanakan ataupun menerapkan nilai Pancasila dalam tata kelola Negara. Akhirnya, masyarakat umum tak lagi punya teladan.

Lantas, merefleksi Hari Lahir Pancasila, bagaimana merevitalisasi Pancasila sebagai Falsafah berbangsa dan bernegara yang mewujud nyata dalam gerakan? Apakah Pancasila benar-benar sudah menjadi ideologi negara kita? Apa pula tantangan terbesar bangsa kita dalammerevitalisasi nilai-nilai Pancasila di tengah berbagai persoalan bangsa?

Guna menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, nanti kita akan berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Kepala Pusat Studi Pancasila UGM Prof Sudjito dan Budayawan Radhar Panca Dahana. (Heri CS)

Berikut Perbincangannya: