Pemprov Jateng Dukung GNNT Sejak 2014

Semarang, 92.6 FM-Pada Agustus 2014 lalu, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mencanangkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Pencanangan itu tujuannya, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, pelaku bisnis dan juga lembaga-lembaga pemerintah untuk menggunakan sarana pembayaran nontunai dalam setiap transaksi keuangan. Sehingga, program cashless society bisa tercapai.

Program gerakan nontunai juga diikuti PT. Jasa Marga dengan memberlakukan pembayaran dengan uang elektronik dan berlaku secara nasional. Yakni pada 31 Oktober 2017.

Pemprov Jateng juga mendukung program GNNT yang dicanangkan Bank Indonesia dan pemerintah pusat.

Sekretaris Daerah Jateng Sri Puryono mengatakan pihaknya sejak 2014, juga sudah menerapkan pembayaran tidak lagi dengan tunai. Yakni pembayaran gaji pegawai, dilakukan dengan transfer di Bank Jateng.

Menurut sekda, dengan pembayaran gaji tidak lagi tunai dan transfer melalui bank, membuat bendahara pemprov tidak kesulitan membayarkan gaji pegawai.

“Tentang penerapan transaksi nontunai, kita di Pemprov Jateng sangat mendukung. Kan itu programnya berlaku nasional paling lambat 1 Januari 2018. Di provinsi, sejak 2014 gaji PNS sudah masuk rekening. Bahkan, saya buat surat edaran tegas untuk hindari tunai terutama yang PL-PL (penunjukan langsung) itu,” kata Sri Puryono, Kamis (5/10).

Sementara, Himpunan Bank Miilik Negara (Himbara) di Jawa Tengah akan terus menyediakan uang elektronik untuk transaksi nontunai, khususnya di gerbang tol. Dari enam gerbang tol yang ada di Jawa Tengah, saat ini baru dua gerbang sudah menerapkan GNNT pada 30 September 2017 kemarin. Sedangkan sisanya, akan berlaku serentak pada 31 Oktober 2017 mendatang.

CEO Bank Mandiri Regional 7 wilayah Jateng-DIY Maqin Noorhadi menyatakan, bank pemerintah di Jawa Tengah siap mendukung program GNNT. Masing-masing bank anggota Himbara, juga telah menyiapkan produksi kartu uang elektronik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. “Setiap bank akan menyiapkan 25 persennya. (Bud)