Pengamat Ekonomi Sebut Petani Tembakau Jauh Dari Sejahtera

Semarang, Idola 92.6 FM – Pengamat ekonomi asal Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga Sony Heru Priyanto mengatakan setiap tahunnya, setidaknya Rp136 triliun sumbangan dari sektor tembakau atau lewat cukai rokok ke pendapatan negara.

Komoditas tembakau dan produk turunannya, yaitu rokok melalui cukainya merupakan sektor usaha yang menyumbang pendapatan penghasilan bagi negara terbesar nomor dua setelah minyak dan gas. Artinya, mulai dari sektor hulu hingga hilir di sektor rokok terjadi transaksi perdagangan barang dan jasa di tengah masyarakat.

Menurutnya, dengan sistem pasar oligopsoni dan monopsoni, sektor rokok tidak berpihak kepada petani tembakau. Sebab, penentuan harga merupakan monopoli dari pabrik atau pengusaha rokok. Kondisi ini disebutnya sebagai kegagalan pasar, sehingga membuat sektor usaha dari tembakau tidak punya makna.

“Karena kegagalan pasar dan harga tidak dikendalikan petani, dampaknya petani tembakau belum bisa dikatakan sejahtera. Petani tembakau menjadi untung atau buntung, sangat berpengaruh pada pabrik rokok,” kata Sony ketika menjadi pembicara di acara tentang carut marut pertembakauan di Indonesia yang diadakan Serikat Pekerja Lintas Mediaa Jawa Tengah, Rabu (8/11).

Lebih lanjut Sony menjelaskan, dengan kondisi sekarang ini keberpihakan ekonomi kepada petani tembakau belum maksimal, bisa dikatakan tembakau merupakan ekonomi “siri”. Meskipun, tembakau dan rokok menyumbang perekonomian nasional. (bud)

Artikel sebelumnyaProperti Tak Terpengaruh Bisnis Online
Artikel selanjutnyaPelaku UMKM Jateng Terus Didampingi Biar Naik Kelas